Malang Raya
Begini Pengalaman Tiga Siswa SMAN 3 Malang Ikut Program Belajar Bersama Maestro (BBM)
3 siswa SMAN 3 Kota Malang berbagi pengalaman mengikuti program Belajar Bersama Maestro (BBM)
Penulis: Sylvianita Widyawati | Editor: Zainuddin
Dari BBM ia diajarkan cara membaca partitur.
“Saya bisa main piano dan gitar tapi belajar otodidak. Jadi tidak handal di not balok atau membaca partitur,” kata Hedva.
Contoh-contoh menulis partitur juga diberikan. Kakak Trie Utami ini juga menggarap musik di film seperti Si Doel dan Bumi Manusia.
“Kami diberi contoh scene film dan bagaimana mengisi musiknya agar bisa mendukung film itu,” kata dia.
Anak Purwacaraka juga terlibat di kegiatan itu. Dea , anak kedua Babe mengajarkan vokal.
Di rumah Babe ada lima grand piano yang bisa bebas dimainkan. Dan Babe setiap ada kesempatan memberikan ilmunya.
Sedang Nudzulul berkesempatan BBM di rumah dalang tenar Ki Mantep Sudarsono.
“Kami diajari banyak hal. Berpuisi, menata wayang, teater dll,” jelas dalang remaja ini.
Dari 15 peserta yang ikut, hanya dua orang yang hobi ke dalang. Sisanya lebih ke teater.
“Pak Mantep orangnya fleksibel. Kapanpun kami diperbolehkan main wayang,” jelasnya.
Cara-cara pendalangan juga diajari. Ki Mantep dikenal dengan inovasinya melibatkan alat musik modern ke pertunjukkan wayang sehingga lebih segar.
Lulut Edy Santoso, guru kesenian SMAN 3 Kota Malang menyatakan sebelum dipilih, ada berbagai persyaratan harus dipenuhi.
Seperti membuat esai, video dua menit. Ia menyatakan pengalaman siswa ikut BBM bisa memperkaya diri pengalaman mereka. Sebab ada 7400 pendaftar namun yang lolos hanya 300 peserta.
Dan yang ingin ikut BBM dengan Ki Mantep ada 486. Padahal kuotanya hanya 15 orang.
"Agar anak-anak saya lolos ke BBM, maka mereka saya sarankan memilih maestro yang berbeda agar peluangnya besar bisa lolos,” kata Lulut.