BERITA MALANG POPULER Hari Ini, Rencana Pembangungan Jalur Lingkar dan Pemasangan ATCS di Malang

Berikut rangkuman berita Malang populer hari ini, Rabu 31 Juli 2019 yang populer sejak kemarin.

Penulis: Raras Cahyaning Hapsari | Editor: Adrianus Adhi
Kolase Suryamalang
Berita Malang hari ini Rabu 31 Juli 2019 

Di timur, membentang mulai Jalan Ki Ageng Gribik hingga Jalan Mayjen Sungkono. Jalur ini menghubungkan Kota Malang dengan Kabupaten Malang.

Sedangkan di barat, ada dua opsi. Hal itu dikatakan Wali Kota Malang Sutiaji.

Kata Sutiaji, jalur di barat bisa mengambil jalur yang melintas dari Tlogomas, kemudian ke kawasan Merjosari dan tembus ke Dau di Kabupaten Malang.

“Atau bisa lewat Dieng. Nanti masuk Kalisongo, lalu Batu. Lingkar timur dan barat harus ada sentuhan dari pusat, kami sudah sampaikan ke Bappenas. Pembiayaan tidak hanya APBD saja,” ujar Sutiaji, Selasa (30/7/2019).

Kata Sutiaji, lingkar timur dan barat sudah ada di tata ruang dan wilayah Kota Malang. Sutiaji pun berharap, daerah lainnya seperti Kota Batu dan Kabupaten Malang bisa menyinergikan jalur-jalur yang dikembangkan.

“Berarti harus melalui Kabupaten Malang dan Kota Batu. Ketika kami melakukan pembangunan ke sana, harus ditangkap Kabupaten Malang dan Kota Batu,” terangnya.

Rencana ini sudah lama dicanangkan, namun belum terealisasi hingga saat ini. Kata Sutiaji, keterlambatan terjadi karena ada proyek tol. Ia pun mendorong agar konsep jalur lingkar bisa segera terealisasi dalam waktu dekat.

“Site plan kami di RTRW sudah lama. Dulu agak terlambar karena ada tol. Kedua, sinergi tiga daerah itu penting ketika saya menindaklanjuti seperti ini,” paparnya.

Di kawasan timur, Jalan Ki Ageng Gribik hingga Jalan Mayjen Sungkono direkomendasikan untuk menjadi jalur nasional. Dijelaskan Kepala Dinas PUPR Kota Malang, Hadi Santoso, jalur tersebut juga disebutnya jalur lingkar timur.

"Titik lingkar timur kami di RTRW ya itu. Termasuk yang terhubung ke Jembatan Sulfat," terang Soni, sapaan akrabnya.

Dijelaskan Soni, Wali Kota Malang Sutiaji telah mengirim surat ke Kementerian PUPR agar Jalan Ki Ageng Gribik dan Jalan Mayjen Sungkono menjadi jalan nasional. Namun hingga saat ini, belum ada surat balasan dari pusat.

"Belum ada jawaban dari pak menteri. Kami berupaya itu jadi Jalan nasional," terangnya.

Ditanya terkait upaya mengurangi kemacetan, Soni mengatakan solusi yang bisa diambil adalah mengendalikan pemanfaatan jalan dari parkir. Katanya, saat ini banyak tempat parkir yang memakan badan jalan sehingga mrngakibatkan kemacetan.

"Kalau tengah Kota ya tetap mancet. Untuk mengurai kemacetan, pemanfaatan jalan yang dikendalikan," katanya.

Soni juga berharap, nantinya jalur lingkar timur tetap bisa menjadi solusi mengurai kemacetan. Ke depannya, kendaraan besar akan lewat di jalur itu, sehingga tidak melintas di tengah kota.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved