Berita Malang
BERITA MALANG POPULER Hari Ini, Order Fiktif Grabfood Tembus Rp 15 Juta Perhari & Aremania Tewas
Berita Malang populer hari ini, 1 Agustus 2019 diantaranya order fiktif Grabfood tembur Rp 15 Juta Perhari dan Aremania tewas akbat kecelakaan
Penulis: Frida Anjani | Editor: Adrianus Adhi
SURYAMALANG.COM - Berita Malang populer hari in, 1 Agustus 2019 diantaranya adalah kasus order fiktif layanan pesar antar makanan Grabfood yang tembus angka Rp 15 juta perhari.
Selanjutnya, imbas dari order fiktif Grabfood tersebut pemilik warung harus menderita kerugian mencapai Rp 40 juta rupiah.
Dan yang terakhir adalah kisah Aremania yang tewas dalam kecelakaan usai menonton laga antara Arema VS Persib Bandung.
Berikut selengkapnya berita Malang populer hari ini yang berhasil SURYAMALANG.COM rangkum dari liputan langsung wartawan di lapangan.
1. Order Fiktif Grabfood tembur Rp 15 Juta Perhari
Sebuah modus order palsu atau order fiktif untuk layanan jasa antar makanan melalui ojek online, ride hailing diduga terjadi di sebuah warung bebek di kota Malang.
Tidak tanggung-tanggung praktek order palsu atau order fiktif untuk layanan antar maklanan melalui aplikasi ojek online itu diperkirakan mencapai ratusan order hanya untuk di satu warung Bebek itu saja.
Nilai transaksi order ojek online layanan Grabfood itu diketahui mencapai Rp 15 juta dalam sehari.

• Gara-gara Miras Sopir di Pasuruan Perkosa Penumpang, Ahli : Alkohol Merangsang Nafsu Tapi Bikin Loyo
• Krisjiana Pamer Foto Tanpa Busana Bareng Siti Badriah di Kolam Renang, Perhatikan Pose Mereka
Modus order fiktif atau order palsu GrabFood itu terbongkar setelah pemilik warung Bebek Ciphuk di Kota Malang menemukan sejumlah bukti transaksi palsu berupa struk pembayaran.
Riski Riswandi selaku pemilik Bebek Ciphuk menemukan struk pembayaran order menu makanan bebek tercecer di depan warungnya.
Struk transaksi itu diduga untuk membuat order fiktif dalam aplikasi ride hailing, Grab.
Struk-struk itu dipastikan merupakan alat membuat order fiktif mengingat warung Bebek Ciphuk tidak beroperasi sejak bulan Juni.
Sejumlah struk transaksi palsu yang ditemukan di depan warung Bebek Ciphuk, Kota Malang. Diduga struk palsu itu disalah gunakan sebagai order palsu layanan antar ojek online (SURYAMALANG.COM/Aminatus Sofya)
Ditemui TribunJatim.com di Polres Malang Kota, Riski Riswandi selaku pemilik Bebek Ciphuk mengaku menjadi korban order fiktif.
Dalam sehari, transaksi pemesanan Grabfood di warungnya mencapai Rp 15 juta.
Padahal sejak Juni, warung Bebek Ciphuk tutup lantaran sedang direnovasi.
"Saya temukan beberapa saja ini. Satu struk itu rata-rata Rp 125 ribu jumlah ordernya. Padahal saya nggak pernah bikin ini (struk)," tutur Riski, Rabu (31/7/2019).
Ia mengungkapkan ada beberapa kejanggalan dari struk yang ditemukan.
Pertama, selisih waktu print out antara struk satu dan yang lain tak sampai lima menit.
Kedua, tertulis bahwa struk dibuat menggunakan aplikasi Kasir Pintar.
Padahal sehari-harinya, Riski tak pernah menggunakan aplikasi kasir dan membuat nota pembelian secara manual.
"Saya bikin nota pembelian manual saja. Nggak pakai aplikasi," ucapnya.
Berdasarkan email yang diterima dari Ops Grabfood, ada 100 lebih order makanan ke warung Bebek Ciphuk setiap hari sejak 27 Juli.
Selisih waktu antara pemesanan satu ke pemesanan kedua hanya berselang satu hingga tiga menit. Dan begitu seterusnya.
"Nah ini kan janggal. Masa selisih satu sampai dua menit bisa melayani pesanan," imbuhnya.
Riski sebetulnya telah melaporkan perihal pemindahan warungnya dari Jalan Tumenggung Suryo ke Jalan Simpang Titan karena renovasi.
"Cuman di aplikasi, alamatnya belum diubah. Mungkin masih ada administrasi di Grab, saya juga kurang paham," katanya.
Order fiktif yang menimpa Riski terjadi sejak 27 hingga 30 Juli.
Terkait kasus ini, ia telah melaporkannya kepada Grab dan Mapolres Malang Kota.
"Kemarin saya sudah lapor ke Grab dan akun saya akhirnya ditutup. Ini tadi disarankan oleh polisi supaya Grab saja yang melaporkan. Karena kami kan masih nunggu penagihan, tapi kalau Grab kan sudah keluar uang," pungkasnya.
SURYAMALANG.COM mencoba mengkonfirmasi kasus ini ke pihak Grab, tapi hingga berita ini diturunkan belum mendapatkan jawaban. (Aminatus Sofya)
2. Pemilik Warung Korban Order Fiktif Grabfood Rugi 40 Juta
Penipuan online dengan motif order fiktif telah terjadi di Kota Malang.
Kasus penipuan ini diderita pemilik warung makanan Bebek Cipuk yang bernama Fitria Dwi Astuti (40), warga Jalan Terusan Titan 5 G4, Kelurahan Purwantoro Kecamatan Blimbing, Kota Malang.
Akibatnya, Fitria harus menderita kerugian hingga mencapai Rp 40 Juta dalam waktu tiga hari saja.
Kejadian itu bermula ketika Fitria akan memindahkan warung makanannya di Jalan Tumenggung Suryo ke Jalan Terusan Titan, Kota Malang.
Fitria yang sebelumnya mendaftarkan warungnya di Grab Food, akhirnya meminta pihak Grab untuk menutup tokonya sementara.
Namun, kata Fitria permintaanya itu masih dalam proses.

• Beda Nasib Sama Jefri Nichol, Baim Wong Pernah Jajal Narkoba Tak Diciduk Polisi, Saya Juga Bandel
• Nasib Atta Halilintar Coba Peruntungan di Twitter, Netizen Ramai-ramai Boikot dan Blok Sang Youtuber
Hingga pada Sabtu (27/7/2019), Fitria dihubungi oleh salah satu driver Grab bahwa di depan warungnya yang telah tutup itu banyak dibuat nongkrong oleh para driver.
Mendapati laporan itu, ia bersama suaminya, Rizki Riswandi, mendatangi warungnya untuk melihat kondisi di sana.
"Mulanya, saya tidak tahu apa yang sedang mereka lakukan. Namun, setelah saya datang mereka kabur semua sambil meninggalkan bukti struk yang berceceran," ucapnya kepada SURYAMALANG.COM, Rabu (31/7/2019).
Dari situlah, ia baru menyadari, warungnya digunakan untuk transaksi fiktif.
Karena di struk tersebut tertera tulisan nama warungnya, dan pada saat itu sedang tutup.
"Dan ternyata, si penipu ini telah mencetak bukti struk pembayaran menggunakan aplikasi kasirpintar.co.id. Warung saya telah didaftarkan," terangnya.
Dengan bukti struk tersebut, kemudian digunakan untuk dikirimkan ke pihak Grab untuk bukti transaksi pembelian.
Sehingga, dari bukti yang dikirimkan, pihak Grab kemudian mengganti ongkos yang telah dikeluarkan oleh driver GrabFood untuk pembelian tersebut.
"Jelas kami dirugikan, terus kami laporkan kepada Grab untuk proses penutupan ini, namun masih belum ada jawaban," ucapnya.
Fitria mengatakan, atas kejadian ini si penipu diuntungkan dengan promo 40 persen yang disediakan oleh Grab.
Dan dari keterangan struk tersebut menunjukkan bahwa orderan selalu di angka Rp 125 ribu.
"Mereka memanfaatkan promo ini. Dia order jadi kan kena Rp 75 ribu karena diskon Rp 50 ribu. Jadi kan si penipu ini untung. Kami duga ada kongkalikong di sini. Dan kami harus membayar 25 persen kepada Grab. Total Rp 40 Juta dipotong 25 persen jadinya berapa? Ya saya rugi. Lagian warung saya tutup," terangnya.
Atas kejadian itu, akhirnya Fitria dan suaminya Rizky melaporkan kejadian ini ke Polres Malang Kota.
Sementara itu, saat dikonfirmasi, Kasat Reskrim Polres Malang Kota, AKP Komang Yogi Arya Wiguna belum banyak memberikan konfirmasi terkait ini karena masih belum melihat detail kronologi laporan.
Namun demikian, pihaknya akan tetap menindaklanjuti kasus ini karena sudah ada pelaporan.
"Untuk pendalaman akan saya cek lagi karena ini masih di Polda Jatim. Seharusnya mereka harus laporan dulu ke pihak Grab terkait kasus ini. Nanti akan kami lanjuti," tandasnya.
Hingga berita ini diturunkan, SURYAMALANG.COM belum dapat konfirmasi dari pihak Grab. (Mochammad Rifky Edgar Hidayatullah)
3. Aremania Tewas Akibat Kecelakaan Usai Nonton Arema FC Vs Persib Bandung
Ahmad Fathur Rahman (16) tewas dalam kecelakaan usai menonton pertandingan Arema FC vs Persib di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Kabupaten Malang, Selasa (30/7/2019) malam.
Lokasi kejadian di jalan raya Genengan, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang. Korban telah dimakamkan di TPU dekat rumahnya di JL Sumbersari III, Rabu pagi (31/7/2019).

Dalam kejadian itu, Fathur yang dari arah selatan menyalip truk tebu dari kanan. Namun karena terlalu ke kanan, dari arah utara ada mobil dan menyenggol motornya.
Kemudian kendaraannya terkena truk tersebut sehingga mengalami luka parah. Fathur mengendarai Honda Revo plat N 3438 A.
“Itu sepeda saya yang dipakai Fathur,” ujar Wahyu Zainur Rochman, kakak kandung Fathur pada suryamalang.com di rumah duka di Jl Sumbersaring gang 3B.
Ia mengetahui adiknya kecelakaan dari informasi temannya yang tinggal di Pakisaji.
“Teman saya hafal nomer plat motor saya,” ungkap Wahyu, anak pertama pasangan M Kosim dan Zulaikha ini.
Dijelaskan, adiknya memang suka menonton pertandingan Arema. Biasanya ia juga.
Tapi pada Selasa itu tidak nonton. Adiknya usai pulang sekolah berangkat ke Kepanjen untuk nonton langsung Arema FC vs Persib Bandung.
“Iya bilang memang ingin melihat langsung pertandingan itu,” jawab Wahyu tentang si bungsu.
Tak ada pikiran apa-apa saat adiknya menyatakan ingin nonton Arema.
“Ya biasa saja,” katanya.
Adiknya memakai atribut Arema dan tidak memakai helm saat itu. Ia tidak paham apa adiknya berangkat bersama-sama temannya atau sendiri. Yang jelas, saat kecelakan, ia sendirian. (Sylvianita Widyawati)