Berita Malang
BERITA MALANG POPULER Hari Ini, Bakul Nasi Pecel Tolak Dana Pemerintah & Sertifikat Halal Pedagang
Berita Malang populer hari ini kebaikan bakul nasi pecel yang tolak dana bantuan dari pemerintah dan sertifikat halal pedagang pasar di Malang.
Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM, - Berita Malang populer hari ini, Rabu 6 Agustus 2019, salah satunya soal penjual nasi pecel yang tolak dana pemerintah.
Selain itu, berita Malang populer lainnya juga terkait serifikat halal yang belum banyak dimiliki pedangang pasar.
Selengkapnya, langsung saja simak kumpulan berita Malang populer yang telah dirangkum SURYAMALANG.COM.
1. Bakul nasi pecel tolak dana bantuan pemerintah
Niati (42), warga RT 10 RW 03 Kelurahan Kotalama Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang mengembalikan berkas penerima Program Keluarga Harapan (PKH) dari Kementerian Sosial (Kemensos) pada Sabtu (3/8/2019).
Pengembalian berkas itu dilakukan setelah Niati sejak tahun 2012 menerima bantuan santunan dari Kemensos.
• BERITA AREMA POPULER Hari ini, Alasan Jadwal Arema VS Persebaya Berubah dan Update Penjulan Tiket
Bantuan itu berupa uang senilai Rp 500 Ribu selama tiga bulan sekali dan beras setiap sebulan sekali.
Ia beralasan, pengunduran dirinya dari bantuan Kemensos itu dikarenakan masih banyak orang yang membutuhkan bantuan itu daripada dirinya.
"Hati nurani saya tidak mau lagi menerima bantuan, alhamdulilah kayaknya rezeki yang saya terima ini sudah cukup," ujarnya kepada SURYAMALANG.COM, Selasa (6/8/2019).
Berkat santunan dari Kemensos yang diberikan kepada dirinya, Niati kini telah membuka usaha kecil-kecilan di rumahnya.
Yakni menjadi pedagang nasi pecel dan berbagai makanan ringan lainnya.
Kata Niati, apa yang didapatkannya saat ini sudah cukup, dan lebih baik bantuan itu diberikan lagi kepada orang-orang yang lebih membutuhkan.
"Sejak tahun 2012 lalu saya mendapatkan bantuan ini. Tapi bantuan ini sudah cukup bagi saya," terangnya.
• Tarif Jalan Tol Pandaan - Malang Ringankan Pengusaha, Berikut ini Rinciannya
Istri dari suami seorang sopir itu kini mengandalkan berjualan pecel untuk memenuhi segala kebutuhan, termasuk biaya kontrak rumah.
Niati kini mengontrak sebuah rumah dengan harga Rp 7 Juta per dua tahun.