Citizen Reporter
OPINI - Rektor Asing di Kampus Negeri, Sesat Arah Tingkatkan Kualitas Universitas
OLEH: Anindito Aditomo, Senior Lecturer in Educational Psychology, Universitas Surabaya
Perlu solusi sistemik
Kasus Singapura menunjukkan bahwa mutu universitas adalah buah dari perbaikan sistemik, terutama dalam hal pengelolaan SDM dan dana riset. Ekosistem yang baik itulah yang kemudian menarik talenta-talenta akademik kelas dunia untuk bekerja di Singapura. Bukan sebaliknya.
Apa yang akan terjadi jika strategi impor rektor dan dosen benar-benar diterapkan di Indonesia, tanpa didahului perbaikan yang lebih sistemik?
Jawabannya bisa dibayangkan dengan menjawab pertanyaan ini: peneliti asing seperti apa yang kira-kira berminat bekerja dengan fasilitas riset yang minim, dana kecil yang sering terlambat cair, mekanisme pertanggungjawaban dana yang ribet serta aturan kepegawaian yang sama dengan aturan staf administrasi?
Mudah dibayangkan bahwa hasilnya paling banter adalah seperti liga sepak bola kita. Yang berminat datang adalah para pemain dan manajer medioker yang karirnya sudah mentok di tempat asalnya. Jangan mimpi bahwa orang-orang seperti itu bakal membawa klub bola kita ke liga internasional.
Begitu juga jangan berharap terlalu banyak bahwa rektor dan dosen asing yang mau datang akan mampu melejitkan mutu penelitian dan pendidikan tinggi kita ke level dunia.
Pendek kata, strategi “impor-imporan” ini adalah jalan pintas yang salah arah. Alih-alih memikirkan cara memikat calon rektor dan dosen asing, tidakkah sebaiknya Kementerian Riset berusaha merancang solusi yang lebih sistematis dan mendasar untuk memperbaiki mutu pendidikan tinggi di Indonesia? The Conversation