Pilkada Sidoarjo 2020

Menelisik Latar Belakang Rahmat Muhajirin yang Siap Jadi Bakal Calon Bupati Sidoarjo

Saya sendiri memang belum pernah ikut organisasi NU karena saya seorang tentara. Tapi sejak kecil saya dididik beragama ala Nahdlatul Ulama.

Penulis: M Taufik | Editor: yuli
m taufik
Rahmat Muhajirin, Caleg DPR RI terpilih yang maju sebagai bakal calon Bupati Sidoarjo. 

Juga banyak teman dan berbagai pihak yang mendesak saya untuk maju. Mereka bilang, Sidoarjo butuh pemimpin baru yang benar-benar bisa berjuang untuk kesejahteraan masyarakat. Serta dorongan dari sejumlah pihak yang ingin perubahan, ingin Sidoarjo lebih maju dan sejahtera.

Bagaimana dengan kendaraan politik ?

Saya ini kader Gerindra. Tapi di Sidoarjo, tentu harus berkoalisi karena Gerindra hanya punya 7 kursi, sementara untuk mengusung calon bupati butuh minimal 10 kursi.

Dan komunikasi dengan partai lain sudah terbiasa saya lakukan. Karena pada Pilpres kemarin saya ketua tim pemenangan Prabowo-Sandi untuk wilayah Sidoarjo.

Bisa jadi berkoalisi dengan mereka, atau bisa juga dengan partai lainnya. Semua serba mungkin. Yang penting bagi saya adalah kesamaan visi dan misi. Yakni berjuang bersama untuk kemajuan Sidoarjo dan kesejahteraan masyarakat Sidoarjo.

Bisa dijelaskan basic anda ?

Saya lahir di Jember, tepatnya di Batalyon 509 ketika ayah saya dinas di sana. Ayah adalah pejuang Hizbullah yang berangkat dari Malang ke Surabaya pada 10 November 1945, atas perintah jihad dari KH Hasyim Asy'ari, pendiri NU.

Tahun 1965 ayah saya yang jadi tentara juga sangat getol memerangi PKI. Tahu sendiri, warga NU memang yang paling depan melawan PKI.

Saya sendiri memang belum pernah ikut organisasi NU karena saya seorang tentara. Tapi sejak kecil saya dididik beragama ala Nahdlatul Ulama oleh orangtua saya. Dan sampai sekarang pun, saya terbiasa menggelar tahilan dan berbagai kegiatan layaknya warga NU pada umumnya.

Istri saya, Mimik Idayana basiknya pengusaha. Karena itu, sejak kami menikah, ada bisnis yang kami jalankan bersama.

Bisnis apa itu ?

Berawal dari sewa becak, kemudian berkembang jadi angkot atau bemo, kemudian berkembang bisnis angkutan truk. Lalu berkembang lagi, kami bisnis di bidang pelayaran sampai sekarang.

Anak-anak ?

Saya punya lima anak, empat perempuan dan satu laki-laki. Anak pertama dan kedua sudah menikah, ketiga dan empat masih sekolah. Yang paling kecil, laki-laki baru kelas 3 SD.

Alhamdulillah, keluarga selalu memberi support kepada saya. Termasuk saat memutuskan untuk berjuang lewat jalur politik. Bismillah, berjuang demi rakyat.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved