Breaking News

Berita Malang

BERITA MALANG POPULER Hari Ini, Modus Penipuan Pria Nigeria & Lomba Gerak Jalan Tuna Netra

BERITA MALANG POPULER Hari Ini, Modus Penipuan Pria Nigeria & Lomba Gerak Jalan Tuna Netra

Penulis: Frida Anjani | Editor: Dyan Rekohadi
KOLASE SURYAMALANG.COM
BERITA MALANG POPULER Hari Ini, Modus Penipuan Pria Nigeria & Lomba Gerak Jalan Tuna Netra 

SURYAMALANG.COM - Berita Malang populer hari ini, Sabtu 17 Agustus 2019 di antaranya adalah modus penipuan yang dilakukan oleh pria asal Nigeria dan kekasihnya dari Palembang di Malang

Selanjutnya, adalah lomba gerak jalan dalam memperingati 17 Agustus yang dilakukan oleh penyandang tuna netra

Dan yang terakhir adalah filosofi sepatu ala Wali Kota Malang

Berikut selengkapnya berita Malang populer hari ini yang berhasil SURYAMALANG.COM rangkum dari liputan langsung wartawan di lapangan.

1. Modus Pria Nigeria dan Pacar Cewek Palembang Tipu Warga Malang

Anggota Unit I Tipidum Satreskrim Polres Malang menangkap warga negara Nigeria, Ekene Ugwuanyi (34), Jumat (16/8/2019). Ekene menjadi dalang di balik  kasus penipuan bersama pacarnya, Rina Liffriani (42)  warga Palembang, Sumatera Selatan. Korbannya AM, warga Desa Kemantren Kecamatan Jabung.
Anggota Unit I Tipidum Satreskrim Polres Malang menangkap warga negara Nigeria, Ekene Ugwuanyi (34), Jumat (16/8/2019). Ekene menjadi dalang di balik kasus penipuan bersama pacarnya, Rina Liffriani (42) warga Palembang, Sumatera Selatan. Korbannya AM, warga Desa Kemantren Kecamatan Jabung. (Erwin)

Anggota Unit I Tipidum Satreskrim Polres Malang menangkap warga negara Nigeria, Ekene Ugwuanyi (34), Jumat (16/8/2019).

Ekene menjadi dalang di balik  kasus penipuan bersama pacarnya, Rina Liffriani (42)  warga Palembang, Sumatera Selatan.

Kapolres Malang AKBP Yade Setiawan Ujung menerangkan, korban dari kasus penipuan berskala internasional ini adalah AM, warga Desa Kemantren Kecamatan Jabung.

Yade menerangkan, korban pada Juli 2019 berkenalan lewat media sosial Speaky dengan seorang wanita yang mengaku dokter ginekologis asal Lenox, New York, Amerika Serikat. Namanya, Tonya Rawson.

Setelah akrab, Tonya mengirimkan pesan bahwa dia mengirim uang 34.600 dollar AS kepada korban, atau kurang lebih senilai Rp 500 juta.

"Korban awalnya menolak. Karena ia langsung dikirim foto koper berisi uang, serta link pengiriman barang berupa koper, yang menunjukkan koper itu sudah terkirim ke Indonesia oleh tersangka, akhirnya korban mulai percaya."

"Lalu ada seorang wanita yang diketahui sebagai tersangka perempuan ini. Ia mengaku agen kurir pengiriman paket dan menghubungi korban,” ungkap Ujung di Polres Malang, Jumat (16/8/2019).

Yade menambahkan, pada 22 Juli, korban dihubungi orang yang mengaku sebagai kurir cargo pengiriman barang yang sebetulnya Rina Liffriani.

Rina memberi petunjuk bahwa lokasi paket ada di Bali. Kepada korban, Rina menjelaskan paketan itu dikawal oleh Ekene Ugwuanyi yang merupakan utusan dari Tonya Rawson.

Untuk memuluskan paket tersebut, korban lantas dimintai uang Rp 12 juta. Alibinya, sebagai biaya asuransi dan paket.

Korban pun setuju hingga akhirnya metransfer uang senilai yang disebutkan.

Tak cukup sampai di situ, Rina menghubungi lagi sang korban.

Ada transfer lagi yang harus diserahkan. Karena uang dalam paket Tonya Rawson nilainya di atas Rp 100 juta, maka ada biaya tambahan untuk mengutus sertifikat dengan biaya Rp 25 juta.

Korban dengan pikiran yakin, kembali tanpa ragu mentransfer uang senilai Rp 25 juta.

Pikiran korban kemudian menjadi tak yakin lagi setelah kabar angin segar pemberian paket uang ratusan juta, tak kunjung ada kabarnya. Hari demi hari perasaan korban menanti rejeki nomplok.

Rina sang kurir pun tak bisa lagi dihubungi. Beribu rasa kecewa di dalam benaknya, korban pun melapor ke Polres Malang.

Laporan korban diterima Polres Malang. Hingga akhirnya Iptu Roni Margas, pimpinan Unit 1 Tipidum Polres Malang melakukan penyelidikan.

Penyelidikan menemui titik terang. Hingga pelaku Rina dan Ekene ditangkap di Depok. Kemudian dibawa ke Malang beserta barang bukti yang menyertai.

Polisi berhasil mengamankan barang bukit laptop, paspor, atm, handphone dan buku catatan. Atas perbuatannya, kedua pelaku dijerat pasal 378 KUHP , dan pasal UU ITE.

"Di buku catatan itu ada puluhan nomor telepon. Diduga masih ada korban lain di negara lain. Seperti Filipina, Thailand hingga Argentina"

"Sementara ada dua orang jadi DPO. Dugaannya berdomisili di Amerika. Mereka ini yang disinyalir sebagai Tonya Rawson," tutup Ujung. (Mohammad Erwin)

2. Lomba Gerak Jalan Penyandang Tuna Netra

Tunanetra binaan UPT Rehabilitasi Sosial Bina Netra (RSCN) Provinsi Jawa Timur mengikuti lomba gerak jalan menyemarakkan HUT Ke-74 Kemerdekaan RI di UPT RSCN, Jalan Janti, Kota Malang, Jumat (16/8/2019).
Tunanetra binaan UPT Rehabilitasi Sosial Bina Netra (RSCN) Provinsi Jawa Timur mengikuti lomba gerak jalan menyemarakkan HUT Ke-74 Kemerdekaan RI di UPT RSCN, Jalan Janti, Kota Malang, Jumat (16/8/2019). (Hayu Yudha Prabowo)

Sebanyak 105 tuna netra mengikuti lomba gerak jalan di Kantor Dinas Sosial UPT Rehabilitasi Sosial Bina Netra (RSBN) Jawa Timur (Jatim) di Jalan Janti, Kota Malang, Jumat (16/8/2019).

Lomba gerak jalan untuk menyemarakkan HUT Ke-74 Kemerdekaan RI diikuti delapan regu dari delapan wisma RSBN.

Komandan regu dari Wisma Kenanga, M Jodi Istawan mengatakan regunya melakukan persiapan selama dua hari untuk mengikuti kegiatan ini.

“Kami mengusung tema Tari Kecak Bali agar tidak sama dengan wisma lain,” kata Jodi kepada SURYAMALANG.COM.

Peserta lain juga memperlihatkan kreativitas kostum. Ada yang mengenakan kebaya, mahkota daun yang dikombinasikan dengan baju batik, serta pemakaian ornamen merah putih khas perayaan kemerdekaan RI.

Panitia Lomba RSBN, Ribut Budiono menjelaskan lomba gerak jalan itu untuk melatih mobilitas tuna netra.

“Penyandang cacat netra perlu mengenal lingkungan sekitar.”

“Lomba ini termasuk cara untuk mengenalkan lingkungan RSCN pada mereka,” kata Ribut.

Ribut menambahkan lomba gerak jalan tersebut perlu kekompakan dan kedisplinan dari anggota regu.

Sehingga perlu dipadukan antara tuna netra yang telah berlatih lama di RSBN dengan tuna netra yang baru masuk.

Selain gerak jalan, perayaan HUT Kemerdekaan RI di lembaga ini juga mengelar lomba sepak bola menggunakan tangan, lomba jepit balon sambil joget, lomba estafet air serta lomba senam tongkat tuna netra. (Hayu Yudha Prabowo)

3. Filosofi Sepatu Ala Wali Kota Malang

Wali Kota Malang, Sutiaji saat memberi sambutan di acara Sosialisasi Perlindungan dan Penyelamatan Arsip Sejarah, Rabu (24/7/2019). FOTO: Humas Pemkot Malang
Wali Kota Malang, Sutiaji saat memberi sambutan di acara Sosialisasi Perlindungan dan Penyelamatan Arsip Sejarah, Rabu (24/7/2019). FOTO: Humas Pemkot Malang (TribunJatim.com/Aminatus Sofya)

Persaingan global telah mewarnai seluruh elemen kehidupan bangsa, tak terkecuali apa yang terjadi di Kota Malang.

Di era yang semakin modern dan terbuka seperti saat ini, persaingan global adalah hal yang harus dihadapi.

Wali Kota Malang, Sutiaji mengatakan gelombang persaingan global tidak bisa dihindari.

Oleh sebab itu, perlu adanya kerjasama antar komponen agar masyarakat Kota Malang bisa beradaptasi dalam kondisi persaingan global.

“Persaingan global yang menghadapi itu semua bangsa. Salah satunya adalah komponen bangsa yang ada di pentahelix itu,” ujar Sutiaji kepada SURYAMALANG.COM, Jumat (16/8/2019).

Kata Sutiaji, peran penting dari pentahelix sangat penting. Terutama di bidangnya masing-masing.

Seperti diketahui, unsur pentahelix itu adalah pemerintah, akademisi, asosiasi, komunitas dan media, yang saling terkait satu sama lain.

Sutiaji mengibaratkan keberadaan masing-masing seperti layaknya sepatu. Sepatu itu tidak sama dengan pasangannya.

Namun, dia bisa berjalan beriringan, serta saling mengimbangi.

“Nah tinggal berbagi tugas, sepatu itu bentuknya tidak sama. Langkahnya berbeda tapi terjadi keseimbangan,” katanya.

Sutiaji ingin, di bidang akademik misalnya, bisa meningkatkan perannya.

Pada akhirnya, kemajuan di bidang akademik itu nantinya akan mempengaruhi masyarakat sekitar. Jika berbicara di Kota Malang, maka akan berdampak pada masyarakat Kota Malang.

Pun pada bidang yang lain seperti asosiasi, komunitas, pemerintahan, dan media.

Orang nomor satu di Kota Malang itu meyakini, pembangunan sebuah bangsa tidak bisa dilakukan seorang diri.

Harus ada kerjasama dengan pihak lainnya untuk membangun bangsa.

Sejauh ini menurut Sutiaji, keberadaan unsur pentahelix di Kota Malang telah mengarah ke arah tersebut.

“Artinya, pentahelix itu akademisi ya akademisi. Meskipun langkahnya berbeda dengan pemerintahan, tapi tujuannya sama.”

“Membangun itu tidak bisa sendiri. Harus bersama-sama, salah satunya di pentahelix ini,” katanya.

Sutiaji pun menekankan, tuntutan zaman yang semakin terbuka ini bisa ditangkap oleh generasi muda.

Di HUT ke 74 RI, Sutiaji mengajak agar masyarakat, khususnya para generasi muda bisa meningkatkan patriotisme untuk menghadapi kompetisi global.

Dia melihat, berdasarkan literasi dan informasi yang selama ini ia terima, kondisi patriotisme bangsa Indonesia saat ini mengalami penurunan. Sutiaji mengatakan terjadi degradasi patriotisme.

“Memang kita seolah ada degradasi patriotisme. Kondisinya dipertanyakan karena ada penurunan.”

“Maka saya kira meningkatkan patriotisme itu hal yang penting,” paparnya. (Benni Indo)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved