Malang Raya
Konsekuensi yang Terjadi Jika Kepanjen Banyak Dilakukan Pembangunan
Pencanangan Kecamatan Kepanjen menjadi ibu kota Kabupaten Malang berbuah konsekuensi.
Penulis: Mohammad Erwin | Editor: Zainuddin
SURYAMALANG.COM, KEPANJEN - Pencanangan Kecamatan Kepanjen menjadi ibu kota Kabupaten Malang berbuah konsekuensi.
Mengubah wajah Kepanjen dengan berbagai fasilitas kota membutuhkan perencanaan yang matang.
Di antaranya mengganti lahan pertanian pangan berkelanjutan (LP2B) yang sejauh ini masih banyak ditemukan di Kepanjen.
“LP2B Kabupaten Malang tetap 45.000 hektare. Kami udah siapkan lahan pengganti di Desa Sitiarjo Kecamatan Sumbermanjing Wetan untuk pertanian seluas 350 hektare,” ungkap Sanusi, Plt Bupati Malang kepada SURYAMALANG.COM, Rabu (21/8/2019).
Sanusi menambahkan pihaknya dan investor sedang komunikasi untuk menentukan tempat investasi di Kepanjen.
Rencananya Mall Pelayanan Publik, Alun-alun kepanjen, Kepanjen Convention Center, dan beberapa fasilitas umum lainnya.
Kemudian, antisipasi penuhi air bagi masyarakat Kepanjen, Pemkab Malang berencana untuk membangun sumur bor di beberapa titik untuk antisipasi dampak alih fungsi lahan.
“Satu sumur bor untuk setiap 20 hektare agar kebutuhan air di Kepanjen tetap terpenuhi itu idealnya,” beber Sanusi.
Politisi PKB itu ingin memacu iklim investasi di Kabupaten Malang menjadi lebih prospektif.
Sanusi menyebut Kabupaten Malang adalah wilayah potensial bagi investor untuk menanamkan modalnya.
“Kami akan pacu investasi dan saya harap semua OPD juga mendukung langkah ini.”
“Langkah ini merupakan bagian dari program pengentasan kemiskinan. Saya berharap kemiskinan semakin turun serta masyarakat lebih sejahtera dengan adanya investasi yang masuk,” ujar Sanusi.
Sumber investasi di Kabupaten Malang berasal dari penanaman modal dalam negeri dan penanaman modal asing.
Sejauh ini, Sanusi mengaku ada investor yang melirik investasi bidang pertanian, peternakan dan perikanan.
“Kalau bisa menembus Rp 10 triliun nilainya. Kami harus sinergi dengan pemerintah pusat, soal perizinan penananman modal asing di Kabupaten Malang,” terangnya.
“Ada investor dari Jepang yang meminati sektor perikanan. Menyiapkan itu, harus dibarengi dengan infrastruktur pelabuhan yang memadai di Sendang Biru,” jelas Sanusi.