Berita Malang

BERITA MALANG POPULER Hari Ini, Hoax Santet Disebar Orang Singosari & Suasana Gunung Kawi 1 Muharram

Berita Malang populer hari ini, hoax santet disebar orang Singosari dan suasana Gunung Kawi pada 1 Muharram.

Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Adrianus Adhi
TribunStyle.com
Ilustrasi Hoax Santet Disebar Orang Singosari 

2. Suasana Gunung Kawi 1 Muharram 

Pesarean Gunung Kawi, Desa Wonosari, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Malang, sudah dipadati para peziarah dan wisatawan sedari pagi, Minggu (1/9/2019).

Khalayak dari berbagai generasi usia dan gender membaur menjadi satu berjalan menuju arah pesarean.

Para pedagang di sana turut meraup berkah atas melubernya jumlah kunjungan wisata di Pesarean Gunung Kawi.

Membludaknya kunjungan di Pesarean Gunung Kawi karena mereka ingin menyaksikan pawai sengkala peringatan 1 Muharram atau Suro.

Suasana 1 Muharram atau Suro di Pesarean Gunung Kawi, Desa Wonosari, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Malang, sudah dipadati para peziarah dan wisatawan sedari pagi, Minggu (1/9/2019).
Suasana 1 Muharram atau Suro di Pesarean Gunung Kawi, Desa Wonosari, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Malang, sudah dipadati para peziarah dan wisatawan sedari pagi, Minggu (1/9/2019). (SURYAMALANG.COM/M Erwin)

Pengunjung dibuat terpana dengan keberadaan ogoh-ogoh.

Bentuknya macam-macam. Ada ogoh-ogoh berbentuk kuda, buto, garuda, dan tokoh pewayangan.

Di depan ogoh-ogoh, para penari tunjukkan keindahan tarian. Serasi dengan harum semerbak dupa yang tercium sepanjang hari.

Ternyata, setiap kelompok merupakan bagian dari 14 RW di Desa Wonosari.

Tariannya beragam. Mulai dari tari Jawa, Bali hingga kesenian Banjari.

"Butuh waktu satu bulan untuk merangkai konsep ogoh-ogoh ini," ungkap Hendro warga setempat.

Puncak kemeriahan Gebyar Suro Pesarean Gunung Kawi terletak pada pembakaran sengkala.

Pembakaran dilakukan di pelataran Tribun Gunung Kawi.

Masyarakat yang sudah menanti sejak pagi hari dibuat tak sabar dengan atraksi yang melibatkan pembakaran ogoh-ogoh berbentuk buto nan sangar.

Maknanya, buto sengkala itu dibakar sebagai representasi penghapusan nafsu angkara murka dan segala sifat buruk dalam diri.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved