Kabar Surabaya
Pengakuan Sopir Pribadi Curi Mobil Majikan, Tawarkan Lewat Facebook hingga Sebut Oknum Tentara
“Nah makelar ini mengaku dari TNI, pembelinya mengaku dari polisi, mengaku-mengaku aja tapi belum tentu polisi, akhirnya janjian ketemuan,” kata Kanit
“Karena cuma STNK, pelaku nggak ngomong kalau hasil curian, alasannya ‘orang butuh duit, BPKB-nya menyusul’ gitu,” katanya.
Lantaran tak ingin membuat calon pembeli curiga, ungkap Rochib, pelaku hanya meminta pembayaran down payment (DP) senilai Rp 10 Juta.
Sebenarnya hasil perjanjian diantara pelaku dan oknum si makelar, uang sisa pembayaran akan dibayar saat di Semarang, Jawa Tengah.
“Orangnya masih curiga, barangnya dibawa dulu sampai ke Semarang dititipkan di sana, nunggu pembayarannya lunas, kan dijual Rp 45 Juta, dia di Tuban, kawasan Semanding, nunggu mobil dibawa ke Semarang mau dijual ke anggota polisi,” ungkapnya.
Hingga pelaku mengakui perbuatannya sebagai dalang pencurian dan ditahan polisi, ungkap Rochib, pelaku belum juga mendapat sisa pembayaran yang dijanjikan si oknum senilai Rp 35 Juta.
“Tapi saya panggil-panggil (pemeriksaan polisi) itu, saya tanya mobilnya di mana? ‘Di semarang, pak’ akhirnya diambil dan saya amankan kemarin,” ungkapnya.
Kendati demikian, Rochib mengaku masih belum sepenuhnya percaya dengan penuturan pelaku.
Ia menduga pelaku adalah jaringan kelompok pencuri antar wilayah dan beberapa kali menjual barang curian lainya sebelum ketahuan menjual mobil majikannya dalam kasus ini.
“Aku gak yakin anak ini lugu sama sekali, anak ini jangan-jangan sering menawarkan barang di media sosial. Dugaannya mungkin gak cuma mobil saja yang dijual,” jelasnya.
Hal itu juga didasari beberapa keterangan yang dinilai Rochib terkesan janggal.
Pertama. Mustahil ada seorang anggota TNI yang secara terang-terangan menggunakan identitas sebagai TNI untuk menjadi makelar mobil curian.
Apalagi mengaku telah memiliki pembeli pasti dari seorang yang mengaku anggota kepolisian.
“Kok dia kenal orang yang ngaku tentara, karena nggak mungkin tentara sungguhan karena kalau ketahuan pasti dipecat,” jelasnya.
Kedua. Mobil curian tersebut ditemukan oleh kepolisan setempat dalam keadaan tanpa pemilik.
Rochib mengungkap, saat dirinya berkoordinasi dengan kepolisian setempat, mobil itu ternyata tidak bertuan.