Kabar Surabaya
Pengakuan Sopir Pribadi Curi Mobil Majikan, Tawarkan Lewat Facebook hingga Sebut Oknum Tentara
“Nah makelar ini mengaku dari TNI, pembelinya mengaku dari polisi, mengaku-mengaku aja tapi belum tentu polisi, akhirnya janjian ketemuan,” kata Kanit
“Nah makelar ini mengaku dari TNI, pembelinya mengaku dari polisi, mengaku-mengaku aja tapi belum tentu polisi, akhirnya janjian ketemuan,” kata Kanit Reskrim Polsek Sukomanunggal Ipda Rochib.
SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Rizal Adiputra, sopir pribadi yang menjadi dalang pencurian mobil majikannya di Jalan Raya Kupang Baru Surabaya, ternyata menjual mobil curian itu melalui media sosial Facebook (FB).
Dua hari setelah mencuri mobil majikannya, Selasa (27/8/2019) silam, pelaku langsung mempromosikannya ke FB.
Sebelum difoto dan dipromosikan di FB, ternyata pelaku sempat mereparasi beberapa komponen bagian luar dan dalam mobil yang tampak usang atau rusak.
Kanit Reskrim Polsek Sukomanunggal Ipda Rochib mengungkapkan, pelaku sempat mengganti perangkat audio di dasbor dengan yang baru.
Tak cuma itu, pelaku juga mereparasi bodi mobil yang tampak tergores.
“Dua hari setelah mencuri baru dijual, yang rusak-rusak bumper itu dicatkan, terus tapenya diganti, jadi kelihatan mulus, jadi dia ini jualnya serius,” katanya, Jumat (6/9/2019).
• Lima Alasan Sopir Pribadi Curi Mobil Majikan di Jalan Raya Kupang Baru, Surabaya
• Google Maps dan CCTV jadi Petunjuk Polisi Ungkap Maling Mobil Innova, Ternyata Sopir Pribadi

Setelah tampil kinclong, foto mobil langsung diunggah ke akun FB-nya dan mematok harga Rp 45 Juta.
Rochib mengungkap, ternyata tak butuh waktu lama, ada seorang yang mengaku sebagai oknum militer yang berminat menjadi perantara dengan seorang pembeli alias makelar.
“Dia ngaku kendaraannya sudah ditawarkan ke orang yang lewat FB ini, ada makelar,” ungkapnya.
Dan oknum yang menjadi makelar tersebut mengaku pada pelaku, telah memiliki seorang pembeli dari oknum polisi.
“Nah makelar ini mengaku dari TNI, pembelinya mengaku dari polisi, mengaku-mengaku aja tapi belum tentu polisi, akhirnya janjian ketemuan,” tuturnya.
Pelaku dan oknum tersebut melakukan cash on delivery (COD) atau pertemuan di daerah Tuban.
Rochib menuturkan, oknum tersebut sempat curiga dengan mobil yang dijual pelaku.
Tanpa surat penting utama seperti BPKB, hanya kunci kontak dan STNK.