Malang
BERITA MALANG POPULER Hari Ini, Oknum Guru Ngaji Ditangkap dan Kinerja DPRD Kota Malang
Berikut ini rangkuman berita Malang populer hari ini, Senin 9 September 2019 yang dihimpun SURYAMALANG.
Penulis: Raras Cahyaning Hapsari | Editor: Dyan Rekohadi
Nor Muhlas, Dirut PDAM Kota Malang meminta masyarakat ikut menjaga anjungan ZAMP (Zona Air Minum Prima) yang sudah ada di area publik sehingga dirasakan kemanfaatannya oleh masyarakat secara meluas. "Saat ini sudah ada 270 titik anjungan ZAMP," jelas Muhlas pada Suryamalang.com, Minggu (8/9/2019).
Menurut dia, Kota Malang kampiun di air ZAMP. Sebab di Jakarta baru akan dimulai. Sehingga perlu dijaga termasuk yang berada di sekolah-sekolah. Sebab pengadaan anjungan cukup mahal.
"Banyak proposal yang masuk minta ada anjungan ZAMP," katanya. Tapi tidak semuanya dipenuhi karena mahal. Proposal yang masuk itu antara lain akan dipasang di area publik di masyarakat termasuk sekolah.
Di anjungan air ZAMP ada tulisan air minum. Di sepanjang JL Ijen Kota Malang ada beberapa unit. Pada Minggu (8/9/2019), nampak ada warga yang mengambil air minum dengan membuka keran.
"Kalau gak bawa botol gak bisa minum ya?" tanya seorang pria yang hendak mengambil air minum. Ia melihat keran langsung minum tak ada. "Apa di sini ya tapi hilang?" tanya pria itu pada temannya yang ikut ke anjungan. Sebab di area itu ada lubang kosong.
Seorang ibu mengantar anaknya ke anjungan tapi karena tak bawa botol kemudian hanya berfoto. Tak hanya buat ambil air minum, kadang keran diputar untuk cuci tangan.
3. Oknum Guru Ngaji Ditangkap

Polisi menangkap oknum guru ngaji berinisial M karena diduga mencabuli muridnya. M dicokok di rumahnya, Kelurahan Penanggungan Kecamatan Klojen.
Ketua RT setempat, Slamet Baktiar membenarkan penangkapan terhadap M. Ia bahkan sempat diundang untuk menghadiri pertemuan antara Lurah Penanggungan dan M yang disaksikan polisi.
"Kami warga di sini ndak tahu masalahnya. Tahu-tahu polisi sudah menangkap M dan dibawa ke Kelurahan," kata Slamet ketika ditemui di rumahnya, Minggu (8/9/2019).
Menurut Slamet, M adalah guru ngaji di kawasan tempat ia tinggal. M tinggal bersama istri dan dua anaknya.
"Saya kurang paham kepribadiannya seperti apa. Kalau ke masjid memang iya," ujarnya.
Warga setempat kata Slamet, sempat ingin menghajar M ketika menghadiri pertemuan di kelurahan. Alasannya, mereka menyayangkan perbuatan bejat yang dilakukan M.
"Ya marah warga waktu itu. Kecewa lah mungkin karena kok sampai begitu," ucap Slamet.
Kapolres Malang Kota AKBP Dony Alexander mengatakan perkara ini sedang dalam penyelidikan polisi. M sudah diamankan di Mapolres untuk dimintai keterangan.
"Masih dalam proses sidik," kata Dony.
Jika keterangan telah terkumpul, Dony mengatakan akan merilisnya kepada publik.
"Nanti pasti kami rilis kepada publik," tutupnya.