Malang Raya
Pelajaran PPKN Dibongkar, Pendidikan Pancasila Pisah dari Kewarganegaraan, Mendikbud : Eranya Beda
Pembentukan karakter siswa tersebut dilakukan dengan cara mengubah strategi mengajar pendidikan Pancasila di sekolah
Penulis: Mochammad Rifky Edgar Hidayatullah | Editor: Dyan Rekohadi
"Jadi kami mengubah strategi pembelajaran PKN ini. Kita meluncurkan program ini, karena sudah sangat mendesak untuk dilakukan," ujarnya.
Untuk itu dalam menerapkan nilai-nilai Pancasila ini, Mendikbud meminta para guru untuk menjadi role model.
Yakni harus memberikan imunitas kepada para siswa agar mereka memiliki sebuah kemampuan.
Selanjutnya para guru juga diharuskan untuk memahami berbagai macam alat komunikasi yang ada di dunia maya.
Karena informasi yang ada di dunia maya kata Muhadjir tidaklah terbatas, dan para guru harus bisa memahami konten ataupun isinya.
"Intinya pertama di masa digital ini guru dituntut untuk terampil di dalam teknologi informasi sebagai wahana pembelajaran. Para guru harus bisa memilih konten yang ada di berbagai macam sumber informasi," ujarnya.
Sementara itu, Direktorat Jendral Guru dan Tenaga Pendidikan Supriano mengatakan, dalam penanaman nilai-nilai Pancasila tersebut, pihaknya telah menyiapakan dengan melakukan pelatihan kepada 1200 guru.
Pelatihan tersebut berbasis zona dalam penguatan kompetensi pembelajaran termasuk juga Pancasila.
"Para guru ini sudah mengikuti Training Of Trainer (TOT) yang akan kami integrasikan dengan kebijakan Kementerian," ucapnya.
Untuk itu ke depan Supriano berharap, pendidikan Pancasila harus masuk ke dalam semua mata pelajaran.
Agar implementasinya bisa langsung diterapkan di sekolah-sekolah.
"Penerapan yang dilakukan yang sederhana saja dulu seperti gotong royong itu yang harus kita hidupkan. Jadi ini langsung praktek bukan knowledge seperti bersih-bersih di sekolah bersih-bersih kelas. Ini kam termasuk nilai-nilai Pancasila," tandasnya.
