Malang Raya

Ayah Hendak Salat Dzuhur, Lihat Anak Tewas Akibat Miras, Ibunya Langsung Teriak

Kasus 3 Orang Tewas dan 9 Sekarat Akibat Miras di Malang - Ayah Hendak Salat Dzuhur, Lihat Anak Tewas Akibat Miras, Ibunya Langsung Teriak

Penulis: Aminatus Sofya | Editor: yuli
Hayu Yudha Prabowo
KORBAN MIRAS OPLOSAN - Ketua DPRD Kota Malang, I Made Rian DK, memanggul jenazah korban tewas diduga akibat minuman keras (miras) oplosan, H Warnu (78) di Jalan Simpang Candi Panggung, Kelurahan Mojolangu, Kota Malang, Selasa (17/9/2019). Sebanyak tiga orang tewas dan sembilan orang dirawat di Rumah Sakit diduga akibat menggak miras oplosan usai acara bersih desa di Kelurahan Mojolangu Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang. 

SURYAMALANG.COM, MALANG - Sariyati berteriak sekuat tenaganya. Tepat di depan matanya, tubuh Agus Triwanto terkapar tak berdaya.

Agus adalah anak bungsu Sariyati. Pemuda 36 tahun itu ditemukan tewas di dalam kamar pada Minggu (15/9/2019) siang oleh ayahnya, Amrin.

Kala itu, Amrin baru saja pulang dari sawah dan berniat menunaikan salat dzuhur di lantai dua rumahnya. Tak seperti biasa, pintu kamar Agus terbuka dan bantalnya tergeletak di depan. 

“Biasanya bantal itu kan di dalam kamar, lha ini kok di depan. Makanya saya buka kamarnya,” kata Amrin, Minggu (17/9/2019).

Ketika membuka pintu kamar, Amrin kaget melihat Agus meringkuk di lantai berselimut sprei kasur. Ketika dilihat, muka Agus telah biru dan nafasnya tiada.

“Saya lalu panggil ibunya, saya tanya Agus kenapa. Terus ibunya teriak itu,” cerita dia.

Kata Amrin, Agus baru saja pulang dari Jogjakarta pada Jumat (14/9/2019).

Sehari setelahnya, dia pergi ke Punden di Jalan Simpang Candi Panggung, Kota Malang untuk berkumpul bersama anggota Karang Taruna Mojolangu. Tidak ada tanda-tanda Agus mengeluh sakit sejak pulang dari sana.

 “Ndak teriak sakit. Biasa saja. Saya kira, dia hanya tidur biasa, karena habis begadang kan,” ucapnya.

 Kakak Agus, Trisna mengenal adiknya sebagai pribadi yang pendiam. Agus juga bukan seorang peminum dan tidak gemar nongkrong hingga semalaman.

 “Cuman kemarin itu kan mau ada bersih desa. Jadi dia ikut,” ucap Trisna.

 Agus adalah satu dari tiga korban yang meninggal akibat keganasan miras oplosan. Ia diduga menenggak miras oplosan saat mempersiapkan upacara bersih desa bersama anggota Karang Taruna lain. Selain tiga orang meninggal, masih ada sembilan orang dirawat di Rumah Sakit (RS) secara intensif.

Ketua RT 01 Mojolangu, Sugeng membenarkan bahwa Agus ikut dalam persiapan bersih desa di Punden. Namun, ia tidak mengetahui aktivitas pesta miras yang dilakukan warganya itu.

“Hari Minggunya memang ada peringatan 1 Suro. Saya tidak tahu kalau ada acara minummiras bareng,” ujar Sugeng.

Menurut Sugeng, korban yang ikut meminum miras saat itu mengeluh sesak dada, kepala pusing dan pandangan kabur. Beberapa sempat dibawa pulang namun kembali drop sehingga harus mendapat perawatan kembali di RS.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved