Malang Mbois

Generasi Muda Coba Meraup Rupiah dari Esports

Bisnis di balik layar game berkembang menjadi sebuah industri baru yang punya pasar potensial.

Penulis: Aminatus Sofya | Editor: Zainuddin
SURYAMALANG.COM/M Rifky Edgar
Esports atau Electronic Sports di Kota Malang. 

Selain gaji dari klub, Ken juga mendapat bonus jika memenangkan pertandingan kompetisi.

“Lumayan lah pokoknya,” katanya. 

Ken mengatakan eSport juga butuh kekuataan fisik dan mental, sama seperti olahraga pada umumnya.

“Yang membedakan arena aja. Tapi sama kok, kita butuh pengetahuan juga supaya bisa menang terus,” kata mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) ini.

Butuh Federasi

Sofyan menilai perkembangan eSport di Indonesia belum terlalu bagus.

Di antara penyebabnya adalah minimnya jam terbang karena sepinya kompetisi. 

“Kalau saat ini buat jadi atlet profesional, belum lah. Karena kompetisinya sepi,” kata Sofyan.

Mahasiswa Universitas Merdeka (Unmer) Malang ini menyebutkan hanya Jakarta yang menyediakan kompetisi eSport cukup intens.

“Surabaya saja belum, apalagi Malang,” katanya. 

Sebagai langkah awal, pemerintah perlu membentuk federasi sebagai dukungan terhadap eSport.

Apalagi, eSport telah diuji coba dalam Asian Games 2018 lalu. 

“Mungkin langkah pertama perlu federasi ini agar pembibitan atletnya jelas,” terang Sofyan.

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved