Jendela Dunia
5 Fakta Wartawan Indonesia Ditembak Polisi Saat Liput Demo di Hong Kong, Separuh Penglihatan Hilang
5 Fakta Wartawan Indonesia Ditembak Polisi Saat Liput Demo di Hong Kong, Separuh Penglihatan Hilang
Penulis: Frida Anjani | Editor: eko darmoko
Dia telah diinformasikan bahwa pupil matanya robek akibat kuatnya benturan. Persentase kerusakannya hanya dapat dinilai setelah operasi," sebut Vidler seperti SURYAMALANG.com kutip dari BBC Indonesia.
Vidler juga mengklaim bahwa telah menerima bukti dari pihak ketiga yang mengindikasikan proyektil yang membutakan Veby adalah peluru karet.
3. Keluarga Veby Sudah Berada di Hong Kong
Konsul Muda Pensosbud KJRI Hong Kong, Vania Alexandra yang dihubungi mengatakan, KJRI Hong Kong terus mendampingi Veby Indah dalam menjalani prosedur perawatan dan memastikan yang bersangkutan memperoleh perawatan yang baik dari pihak rumah sakit.
"Saat ini keluarga (Veby) sudah berada di Hong Kong dan KJRI terus berkomunikasi dengan pihak keluarganya," lanjut dia.
4. Kronologi Penembakan yang Dialami Veby Jurnalis asal Indonesia
Dilansir dari Grid.id (Suryamalang.com grup), seorang jurnalis Indonesia yang terkena tembakan seorang polisi Hong Kong saat meliput aksi demonstrasi pada Minggu (29/9/2019) akhirnya angkat bicara.
Wartawan bernama Veby Mega Indah itu menanyakan alasan mengapa ia menjadi sasaran tembakan polisi Hong Kong.
Padahal, Veby Mega Indah terlihat mengenakan peralatan pers lengkap.
Veby bekerja sebagai seorang associate editor Suara Hong Kong News, surat kabar lokal yang biasa dibaca oleh pekerja rumah tangga Indonesia.
Ia mengatakan bahwa mata kanannya terluka oleh proyektil saat meliput aksi demo pada hari itu.
Akibatnya, perempuan berusia 39 tahun ini membutuhkan 3 jahitan di dekat alisnya.
"Saya memakai helm dan sepasang kacamata."
"Saya berdiri dengan jurnalis lain. Saya mendengar seorang jurnalis berteriak,'Jangan tembak, kami jurnalis'. "
"Tapi polisi menembak," kata Veby kepada South China Morning Post, Senin (30/9/2019).