Kabar Pasuruan
Biodata Guru Cantik Korban Tewas Tertimpa Atap Sekolah SDN Gentong, Usia19 Tahun, Digaji Rp 300 Ribu
Biodata guru cantik Savina Arsy Wijaya yang jadi korban tewas tertimpa atap sekolah, masih berusia 19 tahun.
Penulis: Galih Lintartika | Editor: Dyan Rekohadi
"Temannya banyak. Dia juga tidak pelit kepada temannya. Dia sering nraktir temannya kalau habis gajian," pungkas Eko.

Ditemukan Tertimpa Reruntuhan
Savina Arsy Wijaya dinyatakan meninggal dunia dalam musibah atap sekolah SDN Gentong ambruk saat dilarikan ke rumaha sakit .
Ayah Eko menyebut dirinya mendapat cerita dari pihak guru sekolah yang lain jika putrinya Savina sebenarnya sempat memberi pertolongan pada seorang siswa saat kejadian.
"Kemarin saya dapat informasi dari guru - guru, kalau Sevina ini sempat membantu anak - anak SD yang ada di Kelas V A, karena sakit tidak ikut olahraga keluar dari bahaya. Tapi dia justru gagal lolos dari bahaya," ungkap Eko.
Saat kejadian, bu guru muda ini ditemukan terjepit material bangunan atap yang ambruk menimpanya di dalam ruang kelas tempat ia mengajar.
Savina Arsy Wijaya ditemukan oleh saksi di lokasi sekolah, Akhmad Ikhsan.
Akhmad Ikhsan melihat tubuh bu guru cantik itu saat berusaha menolong dan mengevakuasi murid sekolah SD Gentong dari dalam ruang kelas.
Saat membantu mengeluarkan para siswa yang masih ada dalam ruangan kelas ia melihat ada baju yang warnanya mirip dengan baju guru di sekolah itu.
Namun saat itu penglihatannya kurang jelas, ia hanya melihat samar karena hampir keseluruhannya tertutup sama material.
• Arek Surabaya Umur 15 Tahun Bermobil BMW Sport Seruduk Pick Up yang Disopiri Warga Malang
• Firasat Bu Guru Cantik Tewas Tertimpa Atap Sekolah SDN Gentong, Sudah Pamitan 2 Minggu Sebelumnya
"Saya langsung bersihkan materialnya. Dan ternyata benar, itu guru. Itu Bu Rini, saya langsung minta bantuan untuk menarik Bu Rini atau Savina Arsy Wijaya dari tumpukan material," jelasnya.
Setelah berhasil menarik, ia menyebut, guru cantik itu tampak lemas dan tak berdaya.
Ia menerangkan, tidak ada darah sama sekali. Tapi, respon dari guru ini sudah berkurang.
"Saya sempat kasih nafas buatan tiga kali. Sempat merespon sebentar. Setelah itu, langsung saya gendong dan saya masukkan ke dalam mobil Ambulance," jelasnya.
Ia pun mengaku ikut ke dalam mobil Ambullance dan menuju RS Meidika. Di rumah sakit, guru yang akrab disapa Rini ini diberi penanganan awal.