Kabar Klaten
Waspada Teror Tawon Ndas Tewaskan 2 Orang, Sengatannya Mematikan, Kenali Gejala & Cara Penangananya
Waspada teror tawon ndas! tewaskan 2 orang, sengatannya mematikan, kenali gejala dan cara penangananya.
Penulis: Sarah Elnyora | Editor: eko darmoko
SURYAMALANG.COM - Waspada teror tawon vespa affinis atau sering disebut tawon ndas sudah menewaskan 2 orang.
Dua orang yang tewas akibat sengatan tawon ndas adalah Lanjarwati dan Warsomo, warga Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.
Tawon ndas diketahui memiliki sengatan mematikan, untuk itu perlu dikenali gejala dan cara penanganannya.
Berikut cerita lengkap teror tawon vespa affinis atau sering disebut tawon ndas:
1. Tewaskan 2 Orang
Setelah disengat tawon, korban meninggal, Lanjarwati, warga Kecamatan Wedi dan Warsomo, warga Kecamatan Wonosari sempat mendapat perawatan dari dokter, namun akhirnya nyawa mereka tak bisa tertolong.
"Kejadiannya itu siang hari. Sempat dibawa ke dokter. Tapi malamnya tidak tertolong dan meninggal," kata petugas Damkar Klaten, Eddy Setiawan dihubungi Kompas.com, Jumat (15/11/2019).
2. Bukan Kejadian Pertama
Kejadian tersebut bukan pertama kalinya di Klaten.
Dilansir dari Kompas.com, tawon endas muncul di wilayah Kabupaten Klaten sejak tahun 2016.
Meski selama tahun 2017 dan 2018 telah dilakukan upaya untuk memusnahkan sarangnya, namun keberadaan tawon endas ini tetap mengalami perkembangan pesat.
Hal itu dikarenakan tawon endas memiliki habitat dan kebiasaan berkembang biak di daerah yang panas.
3. Banyak Dilakukan Pemusnahan
Eddy mengatakan, selama tahun 2017 pihaknya telah memusnahkan sebanyak 217 titik lokasi sarang tawon.
Kemudian tahun 2018 ada sebanyak 207 titik lokasi sarang tawon dan tahun 2019 ada 236 titik lokasi sarang tawon.
"Tapi kemarin sempat konsultasi ke LIPI siklus hidup tawon berada di wilayah panas dan masa bertelurnya ketika memasuki musim penghujan (November)," kata Eddy.
"Bulan-bulan seperti ini (November) akan banyak dijumpai sarang tawon ini di permukiman," sambungnya.
4. Kenapa Mematikan?
Sementara itu, menanggapi kasus tawon ndas di Klaten, Pusat Penelitian Biologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Prof Dr Rosichon Ubaidillah MPhill, memberi penjelasan.
Rosichon menjelaskan bahwa sebenarnya tawon ndas merupakan serangga sosial dan pemangsa serangga atau Arthropoda lain.
Sementara itu sengatan dan racunnya digunakan sepenuhnya untuk pertahanan diri ketika individu atau koloninya diserang oleh siapapun, termasuk manusia.
Dalam satu koloni atau satu sarang, bisa terdapat ratusan hingga ribuan individu tawon. Hal inilah yang membuat sengatan tawon ndas tidak bisa disepelekan.
"Sengatan (tawon ndas) bisa mematikan binatang vertebrata lain atau manusia yang mengganggunya dan apabila jumlah sengatannya cukup banyak, sangat mematikan," jelasnya.
5. Gejala Sengatan Tawon Ndas
Jika tawon ndas sampai menyengat manusia, kata Rosichon umumnya rasa nyeri menjadi gejala awalnya.
Nyeri tersebut akan dirasakan di tempat yang di sengat.
Tidak hanya itu, reaksi anafilaksis berat juga sangat mungkin terjadi pada mereka yang terkena sengatan tawon ndas ini.
Untuk diketahui, anafilaksis adalah suatu reaksi alergi berat yang terjadi secara tiba-tiba dan dapat menyebabkan kematian.
"Apabila jumlah sengatan cukup banyak yang dilakukan oleh banyak individu tawon atau rame-rame (tawon ndas itu) dan manusia yang tersengat memiliki alergi dengan venomnya (racun), bisa fatal alias mati," tuturnya.
6. Suka Menyengat Beramai-ramai
Buruknya, sering kali tawon ndas menyerang beramai-ramai.
Alasannya bukan karena serangga ini punya rasa setia kawan dan akan saling bantu kalau ada yang mengganggu.
Namun, hal itu terjadi karena ketika satu individu tawon melakukan penyerangan atau menyengat, individu tawon tersebut akan mengeluarkan feromon berbahaya.
Feromon berbahaya yang disebut Alarm Pheromone ini dikeluarkan dengan maksud untuk mengundang individu-individu lain atau temannya dari satu koloni ikut menyengat.
"Nah, di situlah bisa mengakibatkan kematian," ucap dia.
7. Cara Penanganan
Pada dosis kecil atau ketika yang menyengat hanya satu atau dua ekor, sengatan tawon ndas bisa ditangani sendiri.
Dr dr Tri Maharani, MSi SPEM dalam artikel Kompas.com, 11 Januari 2019, menjelaskan bagaimana menangani sengatan tawon dalam dosis kecil atau setidaknya hanya disengat satu atau dua ekor saja.
Menurutnya, sengatan hanya perlu dikompres hingga bengkak mereda.
Lalu, bila masih ada sengatannya yang menancap, bisa dicabut.
Pasien juga bisa diberi obat-obatan analgesik dan antihistamin atau corticosteroid untuk mengurangi rasa nyeri dan segera mengurangi pembengkakan.
Akan tetapi, ketika yang menyengat banyak individu tawon, maka penanganan harus diserahkan ke petugas medis sesegera mungkin.
Petugas lantas akan memberikan penanganan sesuai kondisinya.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/suryamalang/foto/bank/originals/waspada-teror-tawon-ndas-tewaskan-2-orang-sengatannya-mematikan-kenali-gejala-cara-penangananya.jpg)