Malang Raya
Berita Malang Hari Ini Populer, Penggerebekan 6 WNA Kasus Penipuan Online & Guru Bayaran Rp 5 Ribu
Berita Malang hari ini populer, penggerebekan 6 WNA kasus penipuan online dan guru bayaran Rp 5 ribu.
Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Adrianus Adhi
Warga Desa Pendem menemukan tumpukan batu bata berukuran lebar 25 cm, panjang 35 cm dan ketebalan 10 cm, Senin (25/11/2019).
Temuan tumpukan bata itu diduga merupakan situs peninggalan jaman kerajaan.
Namun belum ada pihak yang memastikan bahwa itu adalah peninggalan kerajaan.
Anton Adi Wibowo (40), adalah orang yang pertama kali menemukan situs itu. Di temui di lokasi, Anton menceritakan sejak awal ia menemukan tumpukan bata itu.
"Saya awalnya ingin menanam lima pohon alpukat. Saat saya gali dengan kedalaman sekitar 40 cm, cangkul saya menabrak benda tumpul," ujar Anton, Senin (25/11/2019).

Saat dilihat, Anton mendapati sebuah batu bata yang berukuran besar di pagi itu, sekitar pukul 8.00 wib.
Anton penasaran, ia kemudia mengali lebih dalam. Kemudian ia menemukan lagi tatanan bata.
"Ada empat orang yang mencangkul saat itu. Selain saya ada Imron, Asad dan Teguh," ujarnya.
Lahan yang akan ditanami pohon alpukat itu adalah lahan makam keluarganya Anton.
Anton pun mengurungkan niat untuk menanam pohon alpukat.
Setelah itu, Anton segera melapor ke Kepala Dusun. Dari laporan itu, Kepala Dusun melaporkan ke Kepala Desa Pendem Tri Wahyuwono Efendi.
"Setelah mendapat laporan, saya ke lokasi. Lalu melaporkan ke Dinas Pariwisata," ujar Efendi.
Tak lama kemudian, petugas dari Dinas Pariwisata Kota Batu datang ke lokasi. Kedatangannya juga bersamaan dengan petugas dari TNI/Polri.
"Memang nanti akan ada tindak lanjut dari Pemkot Batu," terang Efendi.
Saat ini, daerah penemuan telah dipasang garis polisi. Efendi mengatakan, warga akan memberikan pengamanan di lokasi temuan.
Dikatakan Efendi, tidak jauh dari lokasi penemuan terdapat punden. Punden tersebut sudah lama berada di Desa Pendem.
"Punden ini sudah lama berada di sini. Di Desa Pendem hanya ada situs punden itu saja. Ini harus kami jaga karena mungkin merupakan peninggalan kerajaan," katanya.