Kabar Mojokerto
FAKTA BARU Siswi SMAN 1 Mojosari Mabuk Sambil Joget Seksi, Ada Puluhan Pelajar Pesta Miras di Cafe
FAKTA BARU Siswi SMAN 1 Mojosari Mabuk Sambil Joget Seksi, Ada Puluhan Pelajar Pesta Miras di Cafe
Penulis: Mohammad Romadoni | Editor: eko darmoko
"Kami juga akan pantau terus untuk mengawasi anak-anak masih senang pesta miras di situ apa tidak," tegasnya.
Ditambahkannya, pihaknya menanggapi mengenai rencana dari pihak sekolah yang akan melaporkan penyebaran video siswi mabuk berjoget di muka umum.
Pasalnya, rekaman video viral itu memuat tentang etika siswi berjoget sambil mabuk di tempat umum, sehingga diduga tidak ada unsur pidana di dalam penyebaran video tersebut.
"Tapi kalau video yang diunggah mengandung unsur pornografi, penyebarnya bisa kami tindak dengan UU ITE. Itu nanti menjadi ranahnya Sat Reskrim Polres Mojokerto karena kami tidak mempunyai perangkat untuk menindak pelanggaran ITE," pungkasnya.

Pihak SMAN 1 Mojosari, Mojokerto, akan memanggil wali murid dari tujuh peserta didiknya kelas XII yang ikut pesta minuman keras (miras) di Cafe Paijo, Mojosari, Kabupaten Mojokerto.
Kepala SMAN 1 Mojosari, Ibnu Mudzakir mengatakan, pemanggilan wali murid ini berkaitan dengan turut sertanya tujuh pelajar bersama siswi SF (18) yang mabuk minuman keras hingga berjoget di muka umum.
Dari tujuh pelajar terdiri dari enam siswi dan satu siswa ada yang ikut mengkonsumsi minuman keras.
"Di sana ada yang minum ada yang tidak, jadi tidak semuanya ikut minum (miras) besok kita panggil orang tuanya," ujarnya, Kamis (5/12/2019).
Sebagai kepala sekolah, lanjut Ibnu, pihaknya bertanggungjawab terhadap perilaku siswa yang melanggar norma masyarakat.
Nantinya akan ada penanganan khusus mengenai kejadian ini.
"Dari pelajar sekolah lain juga banyak kan itu gabungan mereka tapi saya mengakui itu tujuh anak kita," jelasnya.
Dikatakannya, pihak sekolah akan mempertimbangkan apakah yang bersangkutan diberi sanksi tegas atau tidak.
"Kalau terkait sanksi tidak sampai mengeluarkan siswi ini karena itu tanggungjawab saya sebagai Kepala Sekolah juga mendidik mengarahkan dan mendampingi anak itu sampai tuntas sekolah," ungkapnya.
Ditambahkannya, penanganan siswi SF pihaknya berharap jangan sampai perbuatan siswi ini yang viral di media sosial Facebook bisa menghambat masa depannya.
"Kami berupaya mendampingi untuk mengetahui alasan siswi ini mengapa melakukan hal itu," tutupnya.