Kabar Mojokerto

FAKTA BARU Siswi SMAN 1 Mojosari Mabuk Sambil Joget Seksi, Ada Puluhan Pelajar Pesta Miras di Cafe

FAKTA BARU Siswi SMAN 1 Mojosari Mabuk Sambil Joget Seksi, Ada Puluhan Pelajar Pesta Miras di Cafe

Penulis: Mohammad Romadoni | Editor: eko darmoko
facebook.com
Video viral siswi SMA dalam kondisi mabuk sedang berjoget di sebuah kafe di Mojosari, Kabupaten Mojokerto. 

Aksi joget siswi SMA itu viral dari tayangan video dishare warganet di media sosial Facebook.

Dalam tayangan video berdurasi 29 detik itu siswi berparas cantik ini masih mengenakan seragam sekolah berwarna baju biru tosca.

Ia terlihat sempoyongan saat berjoget.

Saking asyiknya ia berjoget sembari menutup mata, rambut pirangnya terurai.

Kedua tangannya kompak berdendang mengikuti irama musik remix.

Ia seakan tidak memperdulikan meski banyak pengunjung cafe yang meneriakinya.

Ia berjoget dalam kondisi pengaruh minuman beralkohol sehingga spontan berjoget di tempat umum.

Ibnu Mudzakir mengklarifikasi bahwa remaja berseragam sekolah yang terekam didalam video itu adalah siswinya.

"Iya benar itu siswi kami (SMAN 1 Mojosari) kami sudah memanggil yang bersangkutan," ujarnya.

Ibnu mengatakan pihak sekolah sudah memanggil wali murid yang bersangkutan untuk penanganan lebih lanjut.

"Kami panggil orang tuanya nanti siswi akan dilakukan pembinaan," ungkapnya.

Ibnu Mudzakir mengatakan pihaknya telah meminta keterangan dari siswi yang bersangkutan.

Siswi SF mengaku mengkonsumsi minuman beralkohol bersama teman-temannya.

"Iya siswi kami yang bersangkutan dalam kondisi pengaruh minuman beralkohol tanpa sadar melakukan hal itu," ungkapnya saat ditemui di SMAN 1 Mojosari, Kamis (5/12/2019).

Ibnu menjelaskan pihak sekolah mengetahui kejadian ini dari tayangan video Facebook via WhatsApp, Rabu sore (4/12/2019).

Video tersebut mempertontonkan siswinya mabuk berjoget mengenakan atribut sekolah SMAN 1 Mojosari.

"Masih pakai seragam sekolah sehingga ketahuan identitasnya," ujarnya.

Dikatakannya, pihak sekolah berkoordinasi dengan kesiswaan dan guru Bimbingan Konseling (BK) berupaya menghubungi siswa yang mengetahui kejadian itu.

Setelah ditelisik ternyata benar pelajar di dalam video tersebut adalah siswi SF.

"Ada alumnus yang mengirimkan video siswi ini ke WhatsApp, kami mencari informasi tenyata benar itu anak didik kami," jelasnya.

Menurut Ibnu, siswi SF saat itu usai mengikuti ujian akhir semester ganjil.

Ia bersama teman-temannya yaitu pelajar dari sekolah lain berkumpul di Cafe Paijo pukul 10.00 WIB.

Setelah berada di lokasi sudah ada minuman keras yang dicampur berwarna merah.

Mereka berpesta minuman keras di dalam Cafe tersebut.

Dari pengakuan siswi SF ini minum tiga kali dampaknya membuatnya tidak sadar sehingga bersikap seperti itu.

"Kami akan melakukan pembinaan terhadap siswi ini karena boleh dibilang anak inklusif yang memang perlu perhatian khusus untuk memperbaiki akhlak dan budi pekertinya," pungkasnya.

Orang tua menangis

Orang tua siswi SF kelas XII IPS SMAN 1 Mojosari menangis saat mengetahui anaknya mabuk berjoget di muka umum yang videonya viral di media sosial.

Ia bersama suaminya memenuhi panggilan pihak sekolah SMAN 1 Mojosari terkait permasalahan yang menyangkut anak gadisnya itu, Kamis (5/12/2019).

Wajah ibu berhijab itu terlihat sembab seusai mendampingi anaknya. Kedua matanya tampak berkaca-kaca ketika keluar dari ruangan kepala sekolah SMAN 1 Mojosari.

Ia bersama suaminya berambut panjang bergegas keluar menuju ke mobil yang di parkir di depan halaman sekolah.

Ibu dari siswi SF ini mengatakan pihak sekolah akan memberikan pembinaan terhadap putrinya.

"Saya sudah tahu anak saya seperti itu saat berada di dalam (Ruangan Kepsek) saya hanya bisa menangis," ujar ibu SF yang menolak menyebutkan namanya itu.

Dikatakannya, tidak menyangka anaknya tersangkut permasalahan minuman keras hingga viral di media sosial Facebook.

Selama ini siswi SF jarang bercerita tentang masalahnya. Ia berharap semoga pihak sekolah bisa mengubah perilaku anaknya menjadi pribadi yang lebih baik.

"Anak saya tidak bercerita apa-apa semoga bisa berubah," ungkapnya.

Kepala SMAN 1 Mojosari, Ibnu Mudzakir menambahkan perlu melibatkan wali murid saat pendampingan untuk penanganan peserta didik yang bermasalah.

"Orang tuanya menangis tahu anaknya seperti itu mungkin saking banyaknya beban yang harus disampaikan," jelasnya.

Ibnu menegaskan pihak sekolah akan bertanggungjawab mengenai pembinaan terhadap peserta didiknya. Pendampingan intensif akan dilakukan ibu guru Bimbingan Konseling (BK).

"Kami harus mendalami permasalahan apa yang sedang dihadapi siswi ini sehingga bisa memberikan terapi yang tepat untuk menyelamatkan masa depannya, utamanya siswi tetap sekolah hingga lulus," pungkasnya.

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved