Media Sosial

Penyebab Fenomena Laut Berbusa Siang Hari & Menyala Biru Terang saat Malam, Ulah Binatang Laut Ini

Penyebab fenomena laut berbusa siang hari dan menyala biru terang saat malam, ternyata ulah binatang laut ini.

Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Adrianus Adhi
SURYAMALANG.COM/kolase instagram @ayokekrui/Kompas.com
Penyebab Fenomena Laut Berbusa Siang Hari & Menyala Biru Terang saat Malam, Ulah Binatang Laut Ini 

Depresi alami itu memunculkan lubang dalam topografi permukaan akibat hilangnya lapisan tanah atau bantalan batuan.

Umumnya fenomena itu terjadi juga akibat adanya aliran air di bawah tanah.

Dijelaskan bahwa sinkhole berbentuk bulatan dengan ukuran diameter dan kedalaman yang variatif.

Adapun pembentukan lubang runtuhan itu bisa terjadi berangsur-angsur bahkan secara mendadak dan berbeda-beda.

Sebenarnya fenomena ini kerap di temukan di berbagai tempat di dunia.

Dikutip dari indocropcircles, sinkhole juga bisa berbahaya apabila kemunculannya tiba-tiba.

Dalam beberapa kasus, air tanah mengisi saluran gua-gua bawha tanah karena kekeringan.

Penjelasan ahli Geologi

Ahli Geologi dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Imam A Sadisun mengatakan, analisis sementara tentang lubang sedalam 12 meter itu akibat adanya 'piping erosion' atau erosi buluh.

Pada umumnya, piping erosion diawali oleh adanya mata air pada lereng. Lantaran sebagian material tanah pada lereng tersebut ada yang sifatnya relatif lepas, erosi buluh kemudian terbentuk.

"Pada awalnya terbentuk saluran seperti lubang pipa. Saluran tersebut lama-lama bisa membesar dan membentuk semacam gua," ujarnya saat dihubungi Tribun Jabar, melalui sambungan telepon, Minggu.

Selanjutnya, retakan tanah dalam jangka waktu lama akan kian membesar membentuk gua-gua di dalam tanah.

Pada akhirnya sebagian atap gua yang ada, tak cukup kuat menahan beban tanah di bagian atasnya sehingga terbentuknya lubang yang cukup besar.

"Proses ini bisa terjadi pada lapisan-lapisan endapan produk letusan gunung api atau endapan vulkanik. Sebagian di antaranya cukup sensitif terbentuk erosi piping oleh aliran air tanah," kata Imam.

Menurutnya, sepanjang jalur lubang pipa atau gua di bawah permukaan, harus diwaspadai oleh penduduk sekitar. Karena bisa jadi terjadi runtuhan lain di sepanjang jalur lubang tersebut.

"Pasti berbahaya seperti halnya longsoran. Kalau ada infrastruktur di atasnya atau kena pondasi bangunan bisa hilang," ujarnya.

Bagi warga yang berada dekat sekitar lubang besar itu, Imam mengimbau agar berhati-hati.

Mengingat posisi lereng dan tanahnya yang tak stabil.

"Masih cukup berbahaya dekat dari situ ada rumah. Harus waspada, bisa diikuti longsor," katanya.

Soal analisis pasti lubang besar di Sukabumi itu, ucap Imam, harus melalui observasi lapangan sesuai titik koordinat oleh para ahli geologi.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved