Kabar Jember

Pohon Menangis di Puger Jember, Warga Heboh Tempelkan Telinga untuk dengar Rintihan Perempuan

'Pohon menangis' yang menghebohkan itu adalah sebuah pohon akasia yang berada di Dusun Krajan Desa Mojosari Kecamatan Puger, Jember

Penulis: Sri Wahyunik | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM/Sri Wahyunik
Warga yang datang bergantian menempelkan telinga ke batang pohon akasia yang disebut mengeluarkan suara orang perempuan menangis 

SURYAMALANG.COM, JEMBER - Kabar adanya pohon menangis di Puger Jember mampu menarik perhatian, bukan hanya bagi warga sekitar, tapi juga bagi warganet di penjuru negeri.

'Pohon menangis' yang menghebohkan itu adalah sebuah pohon akasia yang berada di Dusun Krajan Desa Mojosari Kecamatan Puger, Jember.

Pohon akasia itu diyakini mengeluarkan suara seperti suara orang menangis.

Kasus Bayi Berusia 2 Bulan Jadi Jaminan Hutang Rp 1 juta Sang Ibu, Polisi Galau Penetapan Tersangka

Arema FC Gagal Rekrut Wawan Febrianto dan Teguh Amiruddin

Istri Selingkuh dengan Mahasiswa, Suami Sewa Jasa Cewek Cantik & Preman, Akhirnya Cacat Seumur Hidup

Pohon yang berada di ladang milik Abdul Aziz, warga setempat, itu ramai didatangi orang di tiga hari terakhir.

Mereka beramai-ramai datang ke ladang milik Aziz demi untuk bisa menempelkan telingan mereka di pohon tersebut.

Sebab tersiar kabar, jika dari suara itu terdengar suara orang menangis.

Kabar tersebut tersiar dari mulut ke mulut. Walhasil warga sekitar desa itu, mendatangi pohon itu.

Mereka bergiliran untuk menempelkan telinga ke pohon tersebut.

Seperti yang dilakukan oleh Shodiq, warga Desa Puger Kulon Kecamatan Puger.

"Penasaran dengan pohon ini. Saya tahunya dari warga, dari mulut ke mulut kalau ada pohon yang katanya ada suara menangisnya," kata Shodiq.

Dia yang mengaku sudah menempelkan telingan di pohon itu, mengaku mendengar suara orang menangis.

"Kayak suara perempuan nangis. Ya kayak orang nangis itu sekilas saya dengar. 'iiiii', kayak gitu nangisnya," kata Shodiq.

Abdul Aziz, sang pemilik pohon mengaku, ladangnya dikunjungi banyak orang dalam tiga hari terakhir.

"Tiga hari terakhir ini yang ramai didatangi orang," kata Aziz.

Awalnya, dia mengetahui ada suara menangis itu setelah diberitahu salah satu cucunya.

Halaman
12
Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved