Wawali Malang Ajak Masyarakat Tak Terpengaruh Fenomena Kerajaan Abal-Abal Seperti Sunda Empire
Kehadiran kerajaan atau keraton dan raja abal-abal itu menggambarkan masih ada celah akan lemahnya literasi dan masalah ekonomi di masyarakat.
Penulis: Mochammad Rifky Edgar Hidayatullah | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM, KLOJEN - Wakil Wali Kota Malang, Sofyan Edi Jarwoko mengajak masyarakat agar tidak terpengaruh dengan fenomena kerajaan abal-abal seperti Sunda Empire dan lain sebagainya.
Hal itu disampaikan oleh Bung Edi sapaan akrabnya saat memberikan sambutan dalam acara Musyawarah Daerah (MUSDA) DEKOPIN Daerah Kota Malang di Kantor Dekopin Daerah Kota Malang Jl. Raden Panji Suroso No. 3 Malang, Sabtu (1/2).
Menurutnya, kehadiran kerajaan atau keraton dan raja abal-abal itu menggambarkan masih ada celah akan lemahnya literasi dan masalah ekonomi di masyarakat.
• Kebenaran Bakso Daging Kaki Tikus Terjawab, Tampar Status WhatsApp Garis Madiun yang Bikin Isu Hoaks
• Pantas Via Vallen Kuat Manggung Cendol Dawet dengan Gerakan Energik, Ada Rahasia di Menu Sarapan
• Polisi Siap Datangi Rumah Para Terduga Pelaku Kekerasan di SMPN Kota Malang, Hormati Hak Anak
Seperti membuat iming-iming palsu agar lebih mudah dapat dipercaya oleh masyarakat.
"Janganlah sampai terbujuk oleh rayuan seperti itu. Salah satu caranya ialah melalui ketahanan ekonomi, nilai-nilai gotong royong yang dirawat oleh masyarakat," ucapnya dalam rilis yang terima SURYAMALANG.COM, Sabtu (1/2).
Bung Edi menyampaikan, bahwa cara lain yang bisa dilakukan agar terhindar dari rayuan palsu tersebut melalui penguatan lembaga koperasi.
Menurutnya, koperasi adalah soko guru perekonomian Negara Indonesia yang berimplikasi dari anggota, oleh anggota dan untuk anggota.
Sehingga, dengan semboyan tersebut, semangat gotong royong yang menjadi ruh dari koperasi telah begitu mencermikan kehidupan rakyat Indonesia yang terkenal guyub.
"Koperasi ini akan menjadi benteng ketahanan ekonomi masyarakat agar tidak terjebak dengan impian impian yang menyesatkan," ujarnya.
Bung Edi juga berpesan, agar koperasi dapat berperan aktif dalam menjalankan tugas dan fungsinya.
Terutama untuk mendorong pembentukan koperasi pasar agar para pedagang dapat terhindar dari rentenir.
Kemudian ialah menguatkan fungsi edukasi juga sangat penting untuk dilaksanakan dalam rangka mewujudkan insan koperasi yang handal dan berkualitas.
Yakni melalui pelatihan-pelatihan serta kegiatan keilmuan lainnya.
"Ini sejalan dengan program inovatif Pemkot Malang yang beberapa waktu lalu dicanangkan oleh Pak Wali Kota yaitu OJIR (Ojok Percoyo Karo Rentenir)," ujarnya.
Sejalan dengan hal tersebut, Herman Suryo Kumoro, Ketua Dekopinda Kota Malang juga menyampaikan, bahwa koperasi di Kota Malang saat ini lebih banyak bergerak di usaha simpan pinjam.
Namun untuk kegiatan produksi masih sangat minim.
Untuk itu, perlu dilakukannya adanya sebuah dorongan agar mampu meningkatkan kegiatan usaha produksi.
"Kedepan saya berharap agar kegiatan usaha produksi dapat juga di tingkatkan dalam rangka menggerakkan perekonomian masyarakat, sudah tentu tanpa harus menghilangkan usaha simpan pinjamnya," tandasnya.