Breaking News

Pemkab Malang Masih Kekurangan Tenaga ASN Meski Sudah Dapat Kuota 527 Orang

Hingga tahun 2019 Pemkab Malang masih kekurangan ASN sebanyak 8.114 orang karena ASN yang pensiun dan kuota CPNS yang sedikit

Penulis: Mohammad Erwin | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM/Mohammad Erwin
Bupati Malang, Muhammad Sanusi meninjau kesiapan Computers  Assisted  Test  (CAT) yang akan digunakan untuk Seleksi Kompetensi Dasar (SKD), Rabu (5/2/2020). 

SURYAMALANG.COM, KEPANJEN - Pemerintah Kabupaten Malang masih kekurangan jumlah Aparatur Sipil Negara (ASN).

Hingga tahun 2019 Pemkab Malang masih kekurangan ASN sebanyak 8.114 orang.

Faktornya beragam. Mulai dari banyaknnya ASN yang pensiun dan kuota Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) yang sedikit.

Arema FC Vs Semeru FC, Empat Pemain Asing Arema FC Ditarik Keluar di Babak Kedua

Isi Rumah Veronica Tan, Peninggalan Ahok Setelah Cerai, Minimalis, Ada Perpustakaan dan Kolam Ikan

Di Mana Aremania? Tiket Dijual Murah, Tapi Kanjuruhan Sepi saat Arema FC Uji Coba Lawan Semeru FC

Pada seleksi CPNS kali ini, Pemkab Malang mendapat kuota

Pemerintah Kabupaten Malang mendapat 527 kuota CPNS.

Formasinya terdiri dari 254 tenaga kependidikan. Sisanya 171 tenaga teknis dan 102 tenaga kesehatan.

"Kekurangan masih ada. Tapi dalam seleksi kali ini, kami ingin merekrut ASN yang berkualitas. Salah satunya melalui seleksi CAT yang hasilnya bisa diketahui secara real time," ujar Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Malang, Nurman Ramdansyah, Rabu (5/2/2020).

Nurman menambahkan, peserta CPNS di Kabupaten Malang kali ini berjumlah 10.900 peserta.

Namun, pihaknya hanya menjaring 527 peserta.

Menurut Nurman, jika dikalkulasi satu formasi bakal diperebutkan 21 peserta.

"Satu orang​ bakal bersaing dengan 21 pesaingnya. Artinya 1 kursi banding 21 peserta," kata Nurman.

Seiring dengan persaingan yang ketat, Nurman menginstruksikan agar para peserta serius mendalami materi tes.

"Persiapkan sebaik mungkin. Jangan berbuat curang. Karena sistem CAT sangat transparan," ungkap Nurman.

Nurman menerangkan pihaknya juga melarang peserta membawa benda aneh seperti jimat untuk dibawa saat tes. Ia menginstruksikan jajarannya, untuk melakukan pemeriksaan sebelum peserta memasuki ruang ujian.

"Ada penyisiran mengenai jimat. Pengalaman terakhir, kami masih menemukan ya benda - benda aneh. Itu tidak boleh dan dilarang," kata Nurman. 

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved