Fakta Lain Isu Benda Purbakala Sebesar Candi Borobudur di Gunung Arjuna, Ternyata Ditemukan 10 Situs

Fakta Lain isu benda Purbakala sebesar Candi Borobudur di Gunung Arjuna, ternyata sudah ditemukan 10 situs sebelumnya.

Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Adrianus Adhi
Suryamalang.com/kolase
Gunung Arjuna, Malang 

Menurut Dwi, jika tahun 1980-an sedikit situs yang ditemuka, namun dua dasawarsa terakhir cukup banyak situs baru yang ditemukan di kawasan Arjuna, yang sebelumnya tertutup tanah dan tumbuhan.

Temuan terbanyak ada di Blok Tambakwatu yang masuk wilayah Kabupaten Pasuruan, mencapai lebih dari 20 situs.

”Penemuan terjadi secara tak sengaja. Kadang terjadi karena kebakaran lahan, kadang karena tanah longsor. Arjuna ini, kan, dikenal banyak memiliki alang-alang sebagaimana disinggung dalam Prasasti Katinden (1395 M). Alang-alang mudah terbakar saat kemarau. Gara-gara kebakaran terkadang ditemukan situs baru,” ucapnya. 

Dwi Cahyono, mengatakan, Arjuna yang ada di perbatasan Malang, Batu, dan Pasuruan, menjadi salah satu gunung yang dianggap suci pada masa lalu.

Gunung lainnya, antara lain Lawu, Wilis, Penanggungan, Kelud, Semeru, dan Kawi.

Benda-benda purbakala yang ditemukan kebanyakan merupakan peninggalan Majapahit dan Singosari.

Dwi mencontohkan, konsentrasi situs terbanyak yang telah ditemukan ada di Tambakwatu.

Di kawasan itu terdapat deretan situs di sepanjang punggung gunung hingga lereng tengah.

Wujudnya mulai dari punden sampai arca megalitik yang dibuat pada masa Majapahit akhir. Dwi pun memperkirakan jumlah situs yang tersebar di Arjuna masih banyak dan belum semuanya ditemukan.

”Rupanya saat Majapahit akhir ada kecenderungan memunculkan kembali tradisi megalitik. WF Stutterheim, arkeolog Belanda, menyebut sebagai neomegalitik,” ucap Dwi.

Arjuna sebagai surga situs sebenarnya tidak kalah dari Penanggungan di sisi utara yang telah lama dikenal sebagai gudang situs. Bedanya, Penanggungan sudah lama dieksplorasi dan diteliti.

”Kalau saya menilai, situs-situs di Arjuna lebih besar bentuknya dibandingkan dengan Penanggungan. Unik dan lebih lengkap,” katanya.

Senada dengan Dwi, arkeolog dari Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Trowulan Mojokerto, Nugroho Harjo Lukito, membenarkan jika kemungkinan di Arjuna masih terdapat banyak situs dan sejauh ini baru sedikit yang ditemukan.

Catatan BPCB sendiri masih kurang dari 10 situs di Arjuna.

”Di Arjuna banyak, tetapi belum tereksplorasi semua. Hanya satu-dua di sisi jalur pendakian yang sudah ditemukan. Mungkin yang lain masih tertutup ilalang. Arjuna bisa dikatakan sebagai kiblat kedua di Jatim setelah Penanggungan,” ujarnya.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved