Berita Malang hari Ini
Lapas Lowokwaru Malang Galakkan Program Pembinaan & Pemberdayaan Napi, Membangun SDM Dibalik Jeruji
Program pembinaan tersebut dibagi menjadi dua, yaitu program pembinaan kemandirian dan program pembinaan kepribadian.
Penulis: Mochammad Rifky Edgar Hidayatullah | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM, BLIMBING - Lapas Kelas I Lowokwaru Malang yang kini bernama Lapas Siji Malang (L'Sima) sedang menggalakkan program pembinaan dan pemberdayaan kepada para warga binaan.
Program pembinaan tersebut dibagi menjadi dua, yaitu program pembinaan kemandirian dan program pembinaan kepribadian.
Hal tersebut dilakukan oleh Lapas Lowokwaru Malang mengingat lapas tersebut kini over kapasitas dengan menampung 3.193 orang.
• 6 Wilayah di Kabupaten Malang Jadi Sarang Narkoba, Suplai dari Madura, Surabaya dan Jakarta untuk
• Daya Tampung Universitas Brawijaya Malang Tahun 2020 Turun, Kuota SNMPTN UB Hanya 4300 Mahasiswa
• Bakori Andreas Tak Lolos Seleksi Arema FC, Nasib Ridwan Abdullah Ditentukan Besok
Sedangkan jumlah petugas di dalam Lapas Lowokwaru Malang hanya berjumlah 20 orang.
"Perbandingannya 1:159. Jadi saat ini kami lebih memanusiakan manusia. Dengan membimbing mereka," ucap Kalapas Lowokwaru Malang, Anak Agung Gde Krisna dalam acara media gathering dengan pusat pada, Kamis (27/2).
Untuk program pembinaan kemandirian, Lapas Lowokwaru Malang telah memiliki 16 paket pembinaan melalui ketrampilan.
16 jenis keterampilan kemandirian narapidana tersebut di antaranya, pelatihan konstruksi bangunan, perkayuan, pengelasan, instalasi listrik, pertanaman, pembibitan tanaman, budidaya pertemanan, pertanian dan perkebunan, magot, budidaya jamur, menjahit membatik, dan potong rambut.
Jenis ketrampilan tersebut disesuaikan dengan bakat dan keahlian dari warga binaan.
Sedangkan untuk program pembinaan kepribadian, Lapas Lowokwaru Malang telah menyediakan pondok pesantren bagi warga binaan.
"Saat ini sudah ada 1000 warga binaan yang masuk dalam program pembinaan kemandirian ini. Diharapkan ketika mereka sudah bebas, bisa kembali melanjutkan ketrampilannya," ucapnya.
Tak hanya itu, di tahun 2020 ini, Lapas Lowokwaru Malang juga mengembangkan pembangunan Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE) di Kecamatan Ngajum, Kabupaten Malang.
SAE tersebut nantinya akan berimplikasi terhadap pemberdayaan masyarakat dan juga warga binaan.
Warga binaan yang ditempatkan di daerah tersebut akan dilatih dalam bertani, berkebun dan berternak.
Kemudian hasilnya akan dimanfaatkan kembali ke warga binaan yang berada di Lapas Lowokwaru Malang.
"Hasil-hasil itu sebagian sudah dijual kepada sejumlah mitra lapas melalui koperasi, dan hasilnya ternyata cukup signifikan sebagian untuk memenuhi kebutuhan lapas dan juga disetorkan kepada negara menjadi PNPB (penerimaan negara bukan pajak)," ucapnya.
Selain itu Lapas Lowokwaru Malang berharap di tahun ini bisa menjadi wilayah bebas dari korupsi dan wilayah birokrasi bersih dan melayani.
Yang artinya menjamin tidak ada pungli kepada tahanan atau keluarga yang akan menjenguknya.
"Terobosan baru yang saat ini sudah mulai diterapkan yakni dengan pendekatan IT, di mana keluarga napi yang ingin berkunjung bisa mendaftar melalui online melalui sebuah aplikasi," tandasnya.