Berita Malang Hari Ini

5 Orang Pasien di RSSA Kota Malang dengan Penanganan Khusus, Dinyatakan Negatif Virus Corona

Dari hasil pertemuan Pemkot dan RSSA pada Rabu (4/3/2020), diumumkan, hingga kini pasien yang dirawat di RSSA semuanya negatif virus corona.

SURYAMALANG.COM/Mochammad Rifky Edgar Hidayatullah
Pemerintah Kota Malang bersama Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang saat melakukan diskusi soal virus corona di RSSA Kota Malang, Rabu (4/3/2020) 

SURYAMALANG.COM, KLOJEN - Pemerintah Kota Malang bersama Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang menepis adanya isu pasien yang telah terinfeksi virus corona di Kota Malang.

Dari hasil pertemuan Pemkot dan RSSA pada Rabu (4/3/2020), diumumkan, hingga kini pasien yang dirawat di RSSA semuanya negatif virus corona.

Hanya saja, gejala yang ditimbulkan oleh pasien yang diduga terinfeksi virus corona hampir menyerupai gejala yang terjangkit virus corona.

Inikah Cara Pemerintah Vietnam Bisa Tangani Virus Corona? Seluruh Pasiennya Sembuh 100 Persen

Pekerja Migran Tulungagung Sakit Flu Sepulang dari Hongkong, RSUD dr Iskak Bantah Kena Virus Corona

Harga Empon Empon Mulai Merangkak Naik, Terdampak Informasi Terkait Virus Corona

"Sejauh ini sudah ada lima pasien yang dirawat di RSSA Malang. Dan semuanya adalah pasien rujukan yang gejalanya seperti virus corona," ucap Wakil Direktur RSSA Malang, dr Syaifullah Asmiragani.

Dari kelima pasien yang negatif virus corona tersebut, dua pasien telah dinyatakan meninggal dunia.

Satu pasien yang namanya tidak disebutkan telah meninggal dunia pada tanggal 3 Maret 2020 kemarin.

Meninggalnya pasien tersebut diakibatkan oleh kelemahan imun yang diderita pasien.

Pihak RSSA sudah melakukan penanganan sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) dari Kementerian Kesehatan RI.

Akan tetapi, nyawa korban tidak tertolong dan akhirnya meninggal dunia di RSSA Kota Malang.

"Pasien ini menderita deman, flu dan batuk. Namun nyawanya tak tertolong," ucapnya.

RSSA Kota Malang telah menyediakan ruangan khusus yang digunakan untuk menangani pasien yang diduga terjangkit virus corona.

Ruangan tersebut dibedakan dengan ruangan bagi pasien pada umumnya.

Dalam menangani pasien suspect virus corona ini, RSSA akan memeriksa pasien step by step.

Mulai dari pemeriksaan kesehatan, seperti menganalisa keluhan pasien, kemudian melakukan pemeriksaan fisik, hingga sampai uji lab.

Hal itu dilakukan, karena gejala seperti demam, ataupun radang ini bisa disebabkan oleh berbagai macam virus ataupun bakteri.

Untuk itu, hasil dari pemeriksaan tersebut langsung dibawa ke Litbangkes Jakarta untuk mengetahui penyakit yang diderita pasien.

"Hasilnya baru keluar dua hari dan bisa cepat dari itu. Misalkan pasien positif langsung diberitahukan ke kami," ucapnya.

Ketua Tim Siaga Virus Corona RSSA Kota Malang dr. Didi Candra Kusuma menjelaskan, pasien yang meninggal tersebut sebelumnya memiliki riwayat bepergian ke Yogyakarta.

Di Yogyakarta tersebut, pasien melakukan pertemuan dengan orang-orang yang berasal dari negara lain.

Setelah melakukan pertemuan, pasien kemudian pulang ke Kota Malang dan menderita sakit demam, batuk dan pilek.

Hingga akhirnya, pasien memeriksakan diri ke salah satu rumah sakit di Kota Malang sebelum dirujuk ke RSSA Kota Malang.

Rujukan tersebut dilakukan, karena gejala yang diderita oleh pasien hampir sama dengan gejala pengidap virus corona.

"Pihak rumah sakit menyimpulkan kemungkinan ini corona. Kami juga menganggap ini sebagai suspect,"

"Apapun yang mengarah kesana (virus corona) kami tangani langsung sesuai SOP. Kalau ada tanda-tanda dan riwayatnya pasti akan kami lakukan penanganan yang sama," ucapnya.

Sementara itu, Wali Kota Malang Sutiaji menepis isu bahwa Kota Malang telah positif virus corona.

Dia menyampaikan kepada masyarakat agar kejadian ini jangan terlalu dilebih-lebihkan.

"Kita harus waspada, tapi yang jangan dilebih-lebihkan," ucapnya.

Sutiaji meminta, agar isu virus corona ini tidak menjadi sebuah kekhawatiran yang luar biasa.

Agar nantinya tidak berimbas kepada pertumbuhan ekonomi dan efek domino dalam berbagai sektor di Kota Malang.

"Intinya jangan sampai ada kepanikan. Karena Kota Malang terbukti negatif corona," tandasnya.

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved