Berita Malang Hari Ini

Dishub Akan Uji Coba Angkot Online Pakai Jalur Mati di Kota Malang

Dishub Kota Malang berencana uji coba angkot (mikrolet) online dengan menggunakan jalur mati di Kota Malang.

SURYAMALANG.COM/M Rifky Edgar
Angkutan umum atau mikrolet di Kota Malang yang akan dialihfungsikan menggunakan sistem berbasis online oleh Pemkot Malang. 

SURYAMALANG.COM, KLOJEN – Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang berencana uji coba angkot (mikrolet) online dengan menggunakan jalur mati di Kota Malang.

Jalur mati merupakan jalur trayek yang sudah tidak dilewati atau jarang dilewati mikrolet.

Kepala Dishub Kota Malang, Handi Priyanto menyampaikan pihaknya sudah mulai persiapan dengan menentukan jalur yang akan digunakan untuk uji coba angkot online.

Dishub juga telah melakukan sosialisasi kepada para sopir mikrolet.

Sosialisasi tersebut telah dilakukan sejak akhir tahun 2019 lalu.

“Semoga uji coba ini tidak meleset di April 2020. Kalaupun meleset, yang penting pada tahun ini,” ucap Handi kepada SURYAMALANG.COM, Sabtu (7/3/2020).

Dishub telah menyiapkan 10 jalur mati yang akan dilewati angkot online.

Jalur tersebut berada di wilayah yang padat penduduk, seperti Joyogrand, Kedungkandang, Muharto, dan jalur lain yang sedang dalam kajian.

“Seperti mikrolet JPK (Joyogrand Piranha Karanglo) dan Madyapuro Karang Besuki (MK) itu kan angkot ada tapi jarang.”

“Trayek mereka di jalur yang wilayahnya padat penduduk,” ucapnya.

Untuk itu, pihaknya akan melakukan pematangan sebelum uji coba ini akan dilakukan.

Agar nantinya angkot online ini dapat memberikan nilai tambah kepada para sopir.

“Intinya dengan adanya angkot online ini akan mempermudah pelayanan angkutan umum kepada masyrakat.”

“Karena nanti juga akan ada halte virtual,” ucapnya.

Mikrolet yang akan difungsikan menjadi angkot online ini juga akan diberikan tanda.

Tanda tersebut berupa stiker yang nantonya akan ditaruh di bagian depan mobil.

“Pastinya akan ada branding. Tapi yang terpenting kami menunggu persiapan dari PT Tron (penyedia aplikasi angkutan online) sebelum melakukan uji coba,” tandasnya.

Sementara itu, salah satu sopir mikrolet di Kota Malang yang namanya tidak mau disebutkan itu menyetujui saja apabila Pemkot Malang menerapkan angkot online.

Asalkan, aplikasi ini bisa meningkatkan penghasilan bagi para sopir dan disetujui oleh para sopir.

“Kalau kami ini manut saja. Tapi kalau temen-temen sopir mau kami ya mau.”

“Tinggal dilihat aja nanti penerapannya seperti apa,” ucapnya.

Sebagai informasi, Pemkot Malang telah menandatangani MoU dengan PT Tron soal angkot online pada November 2019.

Peneraparan angkot online ini juga diharapkan oleh Pemkot Malang agar dapat mengatasi kemacetan.

Hal ini setelah Pemkot Malang melihat kesuksesan PT Tron yang telah menjalankan dengan suskes aplikasi ini di Kota Bekasi, Jawa Barat.

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved