Penanganan Virus Corona di Malang

Proses Penanganan Pasien Suspect Virus Corona di RS Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang

Dokter butuh keahlian khusus untuk menangani pasien yang memiliki penyakit menular.

SURYAMALANG.COM/Bella Ayu Kurnia Putri
RS Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang. 

Karena kata Syaifullah, dokterlah orang yang paling rawan terkena penularan penyakit tersebut.

Maka dari itu, seorang dokter harus menjaga dirinya sendiri agar tidak ketularan dan tidak menularkan ke orang lain.

"Misalkan dokter yang menangani kasus itu sehari dua kali ya keluar ruangan harus mandi lagi. Jadi sehari bisa 2-3 hari mandi. Begitu juga untuk cleaning servis yang membersihkan ruangan," ucapnya.

Pria yang juga menjadi kepala koordinator dokter khsusus Covid-19 di RSSA itu juga meminta dokter agar bisa menjaga kondisi psikis dari pasien.

Mengingat pasien yang telah dirawat itu mengalami ketakutan yang luar biasa karena mengidap penyakit yang menular.

Pasien juga merasa kesepian karena berada di ruangan yang telah diisolasi.

Untuk itu, setiap dokter wajib memberikan pemahaman kepada pasien tentang penularan penyakit yang diderita oleh pasien.

Sembari mengajak berbicara pasien agar pasien tidak merasa kesepian lagi.

"Kami bersyukur, semua pasien yang dirawat kondisinya baik, termasuk mahasiswa UB itu. Sebenarnya masyarakat kita ini kurang pemahaman saja."

"Melalui pemahaman yang kami berikan lewat jurnal-jurnal nasional yang kami miliki itulah, cara kami untuk menenangkan mereka," ucap Syaifullah.

Untuk itu, dia meminta kepada masyarakat agar tidak cemas dalam menyikapi kasus virus coronan.

Dia menyampaikan, bahwa sebenarnya virus SARS lebih berbahaya daripada virus coronan.

"Angka kematian SARS ini lebih tinggi dibandingkan virus corona. Hanya saja penyebaran virus corona ini lebih cepat dibandingkan SARS," tandasnya.

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved