Berita Malang
Berita Malang Hari Ini Populer, Kebijakan Sutiaji Soal Isu Virus Corona & Penanganan Pasien di RSSA
Berita Malang hari ini populer, kebijakan Sutiaji soal isu Virus Corona dan penanganan pasien di RSSA.
Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Adrianus Adhi
SURYAMALANG.COM, KLOJEN - Berita Malang hari ini populer salah satunya tentang kebijakan Wali Kota Malang, Sutiaji soal isu virus corona.
Selain itu, berita Malang populer lainnya juga mengulas proses penanganan pasien virus corona di RS Saiful Anwar (RSSA).
Selengkapnya, langsung saja simak berita Malang populer hari ini Minggu 15 Maret 2020 yang telah terangkum.
1. Kebijakan Sutiaji Soal Isu Virus Corona
Wali Kota Malang, Sutiaji telah mengeluarkan beberapa kebijakan untuk menanggapi ancaman virus corona.
Di antaranya ialah tetap menggelar Car Free Day (Ijen) yang digelar setiap Minggu pagi.
Orang nomor satu di Kota Malang itu menyampaikan CFD akan menjadi tempat untuk melakukan sarana sosialisasi penanganan virus corona ini kepada masyarakat.
Hal ini dilakukan, karena Pemerintah Kota Malang tidak ingin membuat kecemasan yang menimbulkan kekhawatiran di masyarakat.
"Kami tetap jalankan CFD. Kami tidak bisa ikut-ikutan yang lain. Karena di CFD masyarakat bisa berolahraga untuk menjaga kesehatan," ucap Sutiaji kepada SURYAMALANG.COM, Sabtu (14/3/2020).

Sosialisasi yang akan dilakukan dalam kegiatan di CFD tersebut ialah dengan mengajak semua puskesmas.
Di sana, masyarakat akan diajari tentang bagaimana cara belajar mencuci tangan dan menjaga kesehatan tubuh guna menangkal virus corona.
"Bagi kami ini penting. Tentang bagaimana cara menangani dan menjaga diri. Karena kepanikan berlebihanlah yang akan merugikan warga sendiri," ucapnya.
Sutiaji menyampaikan, bahwa sejauh ini Kota Malang masih aman dan nyaman untuk kegiatan dan aktifitas sosial yang bersifat massal.
Jadi pihaknya tidak akan menghentikan aktifitas tersebut seperti hal nya yang dilakukan di daerah-daerah lain.
"Sekarang bayangkan, jika semua daerah mengambil kebijakan untuk melarang kegiatan massal, terlebih melakukan lockdown, maka negara ini bisa lumpuh dan mengalami status quo."