Virus Corona di Malang
UPDATE Virus Corona di Malang Jatim 29 Maret 2020, Total Pasien Positif Covid-19 ada 8
UPDATE Virus Corona di Malang Jatim 29 Maret 2020, total pasien positif Covid-19 ada 8 orang, Surabaya terbanyak, Pasuruan ODP
Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Adrianus Adhi
SURYAMALANG.COM - UPDATE Virus Corona di Malang Jatim Minggu 29 Maret 2020 belum mengalami penurunan.
Dari UPDATE Virus Corona di Malang total ada 8 pasien positif corona, 3 di Kota Malang dan 5 di Kabupaten Malang.
Sementara itu ada 1 orang pasien positif corona di Kota Batu dan ada 25 orang ODP di Pasuruan, Jawa Timur.
Di Jawa Timur, pasien positif corona terbanyak ada di Kota Surabaya dengan jumlah mencapai 40 orang, ODP 195 dan PDP 50 orang.
Menyusul jumlah terbanyak pasien positif corona lainnya ada di Kabupaten Kediri, Gresik, Sidoarjo dan Magetan.
Untuk itu, agar lebih jelas, langsung saja simak tabel berikut, UPDATE Virus Corona di Malang Jatim Minggu 29 Maret 2020:
Catatan:
ODP: Orang Dalam Pemantauan
PDP: Pasien Dalam Pengawasan
Confirm: Pasien Mengidap Corona





Perkembangan di Kabupaten Malang
Terbaru, Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Malang mengkonfirmasi ada lima orang positif terjangkit virus corona di wilayahnya.
Hingga Minggu (29/3/2020), jumlah pasien positif Covid-19 yang sedang dirawat berjumlah empat orang, sedangkan satu lainnya meninggal dunia.
Artinya, belum ada pasien yang terkonfirmasi sembuh dari virus yang menyerang bagian pernapasan itu.
Pasien dalam pengawasan (PDP) berjumlah 17 pasien, 10 pasien di antaranya masih dirawat. Sedangkan tujuh pasien sudah pulang dan dinyatakan sehat.

Sementara itu, 62 orang masuk dalam kategori orang dalam pemantauan (ODP).
Sebanyak 60 orang tengah dalam proses pemantauan dan 2 lainnya telah selesai dilakukan pemantauan.
Di sisi lain, Pemerintah Kabupaten Malang terus mengupayakan penyediaan Alat Pelindung Diri (APD) bagi tenaga medis di rumah sakit dan Puskesmas di wilayahnya.
Kini, ketersediaan APD di Kabupaten Malang dikabarkan sedang terbatas.
Seperti diberitakan sebelumnya, Pemkab Malang punya dana kedaruratan bencana sebesar Rp 6 miliar.
"Anggarannya banyak itu. Tinggal berapa yang kita butuhkan. Tapi barangnya (APD) gak ada. Kita pesen APD gak ada. Ada dapat dari provinsi, itupun tidak terlalu lengkap. Sementara yang ada aja dipakai," ujar Bupati Malang, Muhammad Sanusi.

Ada 39 Puskesmas di seluruh Kabupaten Malang. Sedangkan rumah sakit yang menjadi rujukan penanganan Covid-19 adalah RSUD Kanjuruhan dan Rumah Sakit Wava Husada.
Sanusi berpesan, APD yang saat ini masih ada, agar dimanfaatkan sebaik mungkin oleh para tenaga medis di wilayahnya.
"Sementara yang ada aja dipakai. Belum ada petugas medis yang terjangkit virus corona di Kabupaten Malang," jelas politisi PDI Perjuangan itu.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malang, drg Arbani Mukti Wibowo menerangkan, pihaknya tak mengetahui pasti jumlah bantuan APD baik dari pemerintah pusat maupun pemerintah Provinsi Jawa Timur.
"Kami belum tau jumlah pastinya untuk Kabupaten Malang dapat berapa. Tapi yang saya tau, RSUD Kanjuruhan cuma dapat 100 APD. Kurang banyak itu," ungkap Arbani.

Arbani menambahkan, luas Kabupaten Malang yang cukup luas dengan jumlah Puskesmas yang banyak, tentunya mebutuhkan banyak APD bagi tenaga medis.
Menurut Arbani, idealnya dibutuhkan 1650 APD untuk jangka waktu 14 hari di Kabupaten Malang.
"Idealnya, untuk Kabupaten Malang butuh 1650-an APD. Kami usulkan jumlah APD sejumlah itu. Mudah-mudahan segera bisa direalisasikan," ujar Arbani.
Terkait kondisi terkini terkait terbatasnya APD bagi tenaga medis di Kabupaten Malang, Arbani menyerukan kepada seluruh Puskesmas agar menyediakan sendiri item APD yang belum dimiliki.
"Masih koordinasi, kami himbau Puskesmas menyediakan sendiri pelengkap item apd seperti face seal, sepatu booth dan sarung tangan. Agar mereka tidak mudah terpapar virus corona. Kalau untuk di rumah sakit saya rasa sudah lengkap APD-nya. Cuma, stoknya terbatas," terang Arbani.
Arbani menjelaskan, APD yang memiliki kualitas bagus adalah memenuhi peralatan pelindung diri yang lengkap. Seperti baju tahan air, tutup kepala, masker, dua penutup tangan hingga siku dan sepatu booth.
Harga APD yang memiliki kualitas bagus per item, bisa mencapai Rp 1 juta. APD kualitas bagus biasa didapat dari impor negara asing. Sedangkan harga produk APD lokal berkisar Rp 400 ribu hingga Rp 500 ribu.
"Harganya yang impor bisa lebih dari satu juta. Ada produsen lokal yang memproduksi harganya Rp 400-500 ribu per set," tutur Arbani.
Arbani menegaskan, pihaknya tengah berupaya mencari produk APD guna memenuhi persediaan bagi tenaga medis. Katanya, mulai Senin pekan depan, pihaknya APD bisa dikirim ke Kabupaten Malang.
"Distributor lokal ada yang bisa membuat apd secara masal, segera dikirimkan secara bertahap. Senin mulai dikirimkan. Permulaan 200 set dan seterusnya," kata Arbani.