Virus Corona di Surabaya

STOP ke Surabaya, Pemkot Surabaya Sudah Terapkan PSBB, Warga Luar Kota Tanpa Kepentingan 'Ditahan'

Warga luar Surabaya yang tanpa kepentingan mendesak diimbau untuk sementara tak masuk Surabaya selama Pandemi Covid-19.

Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM/Sugiharto
Seorang petugas kebersihan membersihkan jalan Tunjungan Surabaya, Sabtu (28/3/2020). Penutupan jalan Raya Darmo dan Jalan Tunjungan Surabaya dilakukan karena diberlakukan Physical Distancing untuk mencegah penyebaran virus covid-19. Kota Surabaya akan menerapkan Penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) 

SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) mulai diberlakukan di Surabaya.

Ini merupakan keputusan dengan merujuk pada Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 21 Tahun 2020 dalam kaitan percepatan penanganan Covid-19.

Artinya, di 19 pintu masuk Surabaya bakal ada petugas standby  di masing-masing posko guna menerapkan PSBB ini.

Mahasiswa Asing Masih Bertahan Di Kota Malang, Ini Info Terkini dari Kampus

Pemkab Malang Akan Gunakan Dana DAK Untuk Penanganan Covid-19, Masih Evaluasi Pola Pengalihannya

Jatim Butuh Lebih dari Rp 1 Triliun untuk Penanganan Covid-19, Pemprov Jatim Baru Siap Rp 364 Miliar

Di masing-masing posko itu, bakal dijaga personel dari Pemkot, Kepolisian dan TNI.

Koordinator Protokol Komunikasi, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya, M Fikser mengatakan warga luar Surabaya yang tanpa kepentingan mendesak diimbau untuk sementara tak masuk Surabaya selama Pandemi Covid-19.

"Jika tidak ada kepentingan atau sesuatu yang mendesak, lebih baik ditunda dulu," kata Fikser, Kamis (2/4/2020).

Untuk diketahui, 19 pintu masuk itu, yakni Stadion Gelora Bung Tomo (Pakal), Terminal Tambak Oso (Benowo), Dupak Rukun (Asemrowo), Kodikal (Pabean).

Kemudian, Mayjen rumah pompa (Dukuh Pakis), Gunungsari (Jambangan), Kelurahan Kedurus (Karang Pilang), Masjid Agung (Kec. Gayungan) dan Jeruk (Lakarsantri).

Termasuk juga di Driyorejo, Benowo Terminal (Pakal), Tol Simo (Sukomanunggal), Mal City of Tomorrow (Dishub), MERR Gunung Anyar (Gunung Anyar).

Lalu, di Suramadu (Kec. Kenjeran), Rungkut Menanggal (Gunung Anyar), Wiguna Gunung Anyar Tambak (Gunung Anyar), Margomulyo (Tandes) dan Pondok Chandra (Gunung Anyar).

Secara teknis, adanya petugas di 19 pintu masuk itu juga bakal menyemprot serta aktif memberikan imbauan kepada pengendara yang tanpa kepentingan agar tak memasuki kawasan Surabaya.

Sementara bagi mereka yang memiliki keperluan, misal urusan logistik, medis, pemerintahan, hingga mereka warga luar kota yang bekerja di Surabaya diperbolehkan masuk. Hanya saja dilakukan sterilisasi terlebih dahulu.

Sedangkan bagi warga Surabaya, juga diminta untuk disiplin mematuhi physical distancing. Sesuai anjuran Pemerintah yang saat ini tengah digencarkan.

Menurut Fikser, simulasi dan sosialisasi telah dilakukan pihaknya sudah dilakukan dari beberapa waktu lalu. Seperti mulai penyemprotan disinfektan kendaraan yang hendak masuk Surabaya.

Untuk diketahui, sejauh ini, beberapa akses di Surabaya sudah dilakukan penutupan terjadwal.

Dua ruas utama yakni Jalan Tunjungan dan Jalan Darmo yang notabene akses ke beberapa titik sentral telah diberlakukan penutupan terjadwal.

Hal itu dilakukan dalam rangka tertib physical distancing.

(Yusron Naufal Putra)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved