Virus Corona di Malang
Penjelasan Wali Kota Malang, Sutiaji Terkait Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan Lockdown.
Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) berbeda dengan lockdown. Apa yang akan diterapkan di Kota Malang nanti?
Penulis: Mochammad Rifky Edgar Hidayatullah | Editor: Zainuddin
SURYAMALANG.COM, MALANG - Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) berbeda dengan lockdown.
"PSBB hanya pembatasan mobilitas orang," ucap Sutiaji, Wali Kota Malang kepada SURYAMALANG.COM, Sabtu (11/4/2020).
Sutiaji mengakui pihaknya sedang bersiap menerapkan PSBB di Kota Malang.
Sutiaji menilai physical disatancing dan sosial distancing tidak berjalan efektif dan maksimal di Kota Malang.
"Artinya, pressure kepada masyarakat agar tidak keluar rumah. Karena instruksi dari Dannrem adalah garda terdepan justru dari masyarakat, dan benteng terkahir baru tenaga kesehatan," tambahnya.
Saat ini Pemkot Malang masih mempersiapkan segala instrumen untuk pengajuan PSBB kepada gubernur Jawa Timur.
Instrumen tersebut yang kini masih dilakukan inventarisir antara lain meliputi segi keamanan, ketahanan pangan, anggaran dan lain sebagainya.
Sutiaji menyampaikan bahwa dalam waktu dekat ini pihaknya akan segera mengajukan PSBB tersebut.
"Dalam penyusunan ini kami dibantu oleh tim ahli dari perguruan tinggi. Karena memang kami ini ingin memutus penyebaran Covid-19 di Bhumi Arema," ucapnya.
Setidaknya, ada tiga alasan Kota Malang kenapa harus melakukan PSBB dalam penanganan Covid-19 ini.
Pertama, jumlah ODP, ODR, dan PDP di Kota Malang belum menunjukkan trend penurunan.
Kedua, fenomena physical disatancing dan sosial distancing di Kota Malang belum berjalan optimal.
Ketiga, Pemkot Malang akan menyiapkan diri dalam fenomena menghadapi mudik Lebaran.
"Silakan mudik. Kami tidak melarang. Tapi kami mengimbau agar tidak mudik. Segala persiapan juga kami lakukan, seperti penempatan posko di perbatasan Kota Malang dan tempat karantina," ucapnya.
Berkaitan dengan hal teknis dari penerapan PSBB ini, Sutiaji enggan untuk menyampaikan lebih jauh lagi.
Menurutnya, pihaknya masih belum mengetahui, apakah pengajuannya nanti disetujui atau tidak.
"Persoalan nanti diterima atau tidak kami belum tahu. Kalau pun tidak diterima ya tidak apa-apa, karena yang penting kami sudah berusaha sejauh ini untuk mencegah penyebaran virus corona ini," tandasnya.