Berita Surabaya Hari Ini
600 Perempuan Jadi Anak Buah Mucikari Prostitusi Online Lewat WhatsApp, Mulai SPG Hingga Mahasisiwi
Hasil penyelidikan, dari 600 orang perempuan yang jadi korban dalam kasus tersebut, memiliki latar belakang profesi yang berbeda.
SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Prostitusi online melalui Grup WhatsApp di Surabaya ternyata melibatkan ratusan perempuan cantik yang ditawarkan pada pria hidung belang.
Tidak tanggung-tanggung, polisi mendapati ada sekitar 600 perempuan yang menjadi anak buah 3 mucikari yang mengelola bisnis prostitusi online melalui WhatsApp itu
Polisi mendapati 600 nama dan foto perempuan, korban yang dijajakan kepada pria hidung belang tersimpan dalam handpone ketiganya.
• BREAKING NEWS : Prostitusi Online Melalui Grup WhatsApp di Surabaya, Tarif Bisa Capai Rp 25 Juta
• Kisah Pasien Positif Corona Kediri Kota 2 Yang Sembuh, Tak Tahu Tertular Siapa, Punya Bayi 11 Bulan
• Hasil Rapid Test Orang Terdekat Pasien Positif Covid-19 di Kota Batu Negatif, Tetap Wajib Isolasi
"Total ada 600 perempuan yang menjadi anak buah para tersangka yang ditawarkan kepada pria hidung belang," kata Kanit Jatanras Satreskrim Polrestabes Surabaya, AKP Iwan Hari Purwanto, Selasa (14/4/2020).
Setiap perempuan memilik tarif tersendiri dari harga 2,5juta rupiah hingga 25 juta rupiah.
"Yang menentukan adalah wajah korban, bentuk tubuh dan layanan. Itu yang membedakan tarif yang diberikan oleh para tersangka kepada pelanggannya," tambah Iwan.
Hasil penyelidikan, dari 600 orang perempuan yang jadi korban dalam kasus tersebut, memiliki latar belakang profesi yang berbeda.
"Ada yang pekerja kantor, SPG freelance, dan Mahasiswi," tandas Iwan.
Seperti diberitakan sebelumnya, tiga orang ditetapkan sebagai mucikari dan tersangka atas kasus porstitusi online yang dibongkar Unit Jatanras Satreskrim Polrestabes Surabaya.
Mereka adalah Lisa Semampow (48) warga Sidoarjo, Kusmanto (39) warga Semarang dan Dewi Kumala (44) warga Wiyung Surabaya.