Virus Corona di Batu

Hasil Rapid Test Orang Terdekat Pasien Positif Covid-19 di Kota Batu Negatif, Tetap Wajib Isolasi

Juru bicara Gugus Tugas Covid-19 Batu, M Chori menerangkan hasil rapid test terhadap orang-orang yang kontak dengan pasien positif Covid-19 di Kota Ba

Penulis: Benni Indo | Editor: Dyan Rekohadi
benni indo/suryamalang.com
RS Karsa Husada di Kota Batu tempat merawat pasien positif Covid-19 Kota Batu. 

SURYAMALANG.COM, BATU – Pemkot Batu melalui Gugus Tugas Covid-19 Batu menyatakan telah melakukan rapid test pada orang terdekat pasien positif Covid-19 di Kota Batu dan hasilnya negatif.

Meski demikian orang terdekat pasien positif Covid-19 di Kota Batu tetap diwajibkan menjalani isolasi mandiri selama 14 hari karena hasil rapid test negatif bukanlah jaminan pasti bebas dari virus corona.

Juru bicara Gugus Tugas Covid-19 Batu, M Chori menerangkan hasil rapid test terhadap orang-orang yang kontak dengan pasien positif Covid-19 di Kota Batu negatif.

Kisah Pasien Positif Corona Kediri Kota 2 Yang Sembuh, Tak Tahu Tertular Siapa, Punya Bayi 11 Bulan

Kondisi Stok Beras dan Gula di Jatim Dibeberkan Wakil Gubernur Jatim, Antisipasi Jelang Ramadan

Berita Arema Hari ini Populer, Kondisi Pemain Singo Edan Turun Selama Libur Akibat Wabah Corona

Pasein positif yang dimaksud adalah pasien kedua yang saat ini tengah dirawat intensif di RS Karsa Husada, Kota Batu.

“Hasil pelacakan dilakukan bagi yang kontak erat, keluarga dan rekan kerja dari pasien konfirm kedua, kebetulan hasil rapid tesnya negatif,” ujar Chori.

Artinya, belum ada yang dilaporkan tertular dari pasien kedua.

Saat dikonfirmasi ulang terkait potensi penularan ini, Chori kembali menegaskan kalau hasil rapid tesnya memang negatif.

“Sesuai hasil rapid tesnya negatif. Tapi tetap harus isolasi mandiri selama 14 hari,” jelasnya.

Satu pasien positif Covid-19 di Kota Batu adalah seorang paramedis yang diduga kuat tertular dari klaster Asrama Haji, Sukolilo, Surabaya.

Dikutip dari situs resmi Kementerian Kesehatan RI, pemerintah sudah mulai mengkaji metode rapid tes atau pemeriksaan Covid-19 melalui spesimen darah. Rapid test memiliki cara berbeda dengan tes Covid-19 yang selama ini dilakukan.

Rapid tes menggunakan spesimen darah, tidak menggunakan apusan tenggorokkan atau apusan kerongkongan.

Salah satu keuntungannya adalah rapid test tidak perlu dilakukan di Lab Bio Safety Level 2. Artinya ini bisa dilaksanakan hampir di semua Lab kesehatan yang ada di RS di Indonesia.

Permasalahannya adalah pada rapid tes yang diperiksa adalah immunoglobulin, maka dibutuhkan reaksi immunoglobulin dari seseorang yang terinfeksi corona paling tidak satu minggu.

Kalau belum terinfeksi atau terinfeksi kurang dari seminggu kemungkinan pembacaan imunoglobulinnya akan memberikan gambaran negatif.

Rapid tes harus diiringi dengan pemahaman tentang isolasi diri. Pada kasus positif Covid-19 dengan pemeriksaan rapid tes dan kemudian tanpa gejala atau memiliki gejala harus melaksanakan isolasi diri di rumah.

Halaman
12
Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved