Virus Corona di Jatim

Dampak PSBB Surabaya Terasa Sampai Tulungagung dan Blitar, Kerugian Bisa Sampai Rp 750 Juta Per Hari

Pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB Surabaya Raya terasa sampai Tulungagung dan Blitar.

Editor: Zainuddin
SURYAMALANG.COM/David Yohanes/Samsul Hadi
Armada PO Harapan Jaya terparkir di garasi Tulungagung, dan suasana Terminal Patria Kota Blitar, Selasa (28/4/2020). 

Jika dirata-rata, kehilangan pendapatan trayek Jakarta ini mencapai Rp 270 juta per hari.

"Jadi kerugiannya ratusan juta rupiah. Mungkin tembus miliaran rupiah," ungkap Iwan.

Menurut, penumpang tersisa 17 persen pada awal pandemi virus corona .

Dengan alasan tetap melayani masyarakat, PO Harapan Jaya masih mengoperasikan 20 persen armada tapi dengan konsekuensi perusahaan merugi.

"Kami kan bidangnya pelayanan transportasi. Konsekuensinya kami tetap melayani meskipun merugi," tuturnya.

Satu-satunya armada yang masih jalan adalah angkutan pengantaran barang atau kurir.

Ada satu unit bus pengantar barang dengan tujuan Jakarta yang beroperasi setiap dua hari.

Selain itu ada dua unit Isuzu Elf yang dioperasikan untuk angkutan barang ke arah Surabaya.

Terkait bantuan untuk awak angkutan, Iwan mengatakan, mereka sudah mendapat bantuan beras dari perusahaan.

Namun bantuan yang dari Dinas Perhubungan Provinsi dan dari Kepolisian masih proses pendataan.

"Sejauh ini masih belum ada realisasi," ujarnya.

Dalam catatan Iwan, jika dalam kondisi normal, saat masuk bulan puasa jumlah penumpang bus antar kota mengalami penurunan.

Namun mendekati Idul Fitri, jumlah penumpang terus bergerak naik hingga 200 persen.

Bahkan bus-bus cadangan pun dikeluarkan untuk mengangkut penumpang.

Namun kini di tengah pandemi virus corona, bayangan keuntungan itu kini tak mungkin diwujudkan.

Halaman
123
Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved