Virus Corona di Blitar
Rapid Test Kedua Santri Ponpes Temboro di Kota Blitar, 1 Positif Reaktif
rapid test kedua kalinya terhadap empat santri Pondok Pesantren (Ponpes) Al Fatah, Temboro, Magetan, yang tinggal di Kota Blitar hasilnya positif
Penulis: Samsul Hadi | Editor: isy
SURYAMALANG.COM, BLITAR - Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Blitar kembali melakukan rapid test kedua kalinya terhadap empat santri Pondok Pesantren (Ponpes) Al Fatah, Temboro, Magetan, yang tinggal di Kota Blitar. Hasilnya, satu dari empat santri menunjukkan positif reaktif.
"Kegiatan hari ini, pengambilan swab tenggorokan terhadap ODP di Tanjungsari, Kecamatan Sukorejo. Dia merupakan santri Ponpes Temboro, Magetan yang hasil rapid test keduanya reaktif," kata Jubir Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Blitar, dr M Muchlis, , Jumat (1/5/2020).
Muchlis mengatakan swab tenggorokan terhadap santri itu dilakukan sebanyak dua kali. Rencananya, swab tenggorokan kedua akan dilakukan besok, Sabtu (2/5/2020).
"Kedua hasil swab akan kami kirim ke Surbaya untuk diperiksa. Saat ini, yang bersangkutan kami minta isolasi mandiri di rumah," ujarnya.
Dikatakannya, ada empat santri Ponpes Temboro, Magetan, yang pulang di Kota Blitar.
Sebelum pulang ke Kota Blitar, keempat santri sudah menjalani rapid test di Ponpes.
Hasil rapid test pertama terhadap keempatnya negatif.
"Pada 28 April 2020 kami melakukan rapid test kedua dan hasilnya satu dari empat santri positif rapid test. Sedang tiga santri lainnya hasilnya negatif dan statusnya OTG (orang tanpa gejala)," kata Muchlis.
Sebelumnya, Gugus Tugas Percepatan Penangan Covid-19 Kota Blitar melakukan tracing terhadap warga yang baru pulang dari Ponpes Al Fatah, Temboro, Magetan.
Hasilnya, ada dua warga Kota Blitar dan dua WNA Malaysia dari Ponpes Temboro pulang di Kota Blitar.
Kedua santri Ponpes Temboro yang merupakan warga Kota Blitar tinggal di Kecamatan Sananwetan, sedang dua santri Temboro yang merupakan WNA Malaysia tinggal di Tanjungsari.
Kedua WNA Malaysia itu tinggal bersama orangtuanya di Tanjungsari.
Seperti diketahui, Pemprov Jatim menyebut Temboro berpotensi menjadi klaster baru penyebaran Covid-19.
Hal ini setelah adanya temuan sebanyak 43 santri Malaysia yang dinyatakan positif Covid-19 usai pulang dari Pondok Pesantren Al Fatah, Temboro, Magetan.