Virus Corona di Blitar
Bantuan Pemprov Jatim Cuma 80, Pemkot Blitar Lakukan Pengadaan 300 Rapid Test Sendiri
Pemkot Blitar melakukan pengadaan 300 alat rapid test karena bantuan dari Pemprov Jatim sangat terbatas
Penulis: Samsul Hadi | Editor: isy
SURYAMALANG.COM, BLITAR - Pemkot Blitar melakukan pengadaan 300 alat rapid test.
Hal ini dilakukan untuk mempercepat screening terhadap orang-orang yang rawan terpapar virus Corona atau Covid-19.
Plt Wali Kota Blitar, Santoso, mengatakan Dinkes Kota Blitar sudah proses pengadaan rapid test sendiri. Sebab, jumlah rapid test bantuan dari Pemprov Jatim sangat terbatas, yakni hanya 80 rapid test.
"Kami juga pengadaan sendiri, menggunakan dana APBD lantaran bantuan dari provinsi hanya 80 rapid rest dan itu sudah habis dipakai untuk tenaga kami di lapangan," kata Santoso, Senin (4/4/2020).
Dikatakannya, pengadaan rapid test ini akan diprioritaskan untuk orang-orang yang rawan terpapar virus Corona.
Misalnya, orang-orang yang sudah masuk daftar orang tanpa gejala (OTG), orang dengan risiko (ODR), dan orang dalam pemantauan (ODP).
"Dengan pengadaan rapid test ini, kami bisa mempercepat pemeriksaan terhadap orang-orang yang rawan terpapar virus Corona. Tahap awal kami pengadaan 300 rapid test, kalau kurang nanti ditambah lagi," ujar Santoso.
Ketua Harian Satgas Penanggulangan Covid-19 Dinkes Kota Blitar, Didik Jumianto, menambahkan sesuai rencana akan mengadakan sebanyak 320 rapid test.
Pengadaan rapid test ini menggunakan dana APBD Kota Blitar.
"Anggaran pengadaannya sekitar Rp 90 juta. Sekarang masih proses pengadaan," kata Didik.
Dikatakannya, rapid test bantuan dari Pemprov Jatim sudah menipis.
Dinkes sudah menggunakan rapid test bantuan dari Pemprov Jatim untuk memeriksa orang-orang yang rawan terpapar virus Corona.
"Penggunaan rapid test bantuan dari provinsi sasarannya OTG, ODP, dan PDP sebanyak 40 orang. Satu orang dua kali rapid test. Berarti total penggunaannya sudah 80 rapid test," ujarnya.