Breaking News

Profil Didi Kempot Jadikan Rekan Duet Jadi Istri, Sempat Datangi Pesantren dan Berniat Pergi Umrah

Berikut adalah profil Didi Kempot maestro campursari dengan julukan The Godfather of Broken Heart.

Penulis: Frida Anjani | Editor: Adrianus Adhi
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Penyanyi Didi Kempot Semasa Hidup 

Sampai suatu hari, Mamiek Podang anggota Srimulat mengetahui sang adik menjadi pengamen. 

Ia pun tak menyangka jika adiknya menjadi pengamen. 

Hal tersebut karena selama ini kehidupan keluarga Didi Kempot memang dari orang yang tidak kekurangan. 

Namun, ia tak ingin mengekor keberhasilan sang ayah ataupun kakanya. 

Sampai suatu saat, kemampuan bernyanyi Didi Kempot dilirik oleh seorang produser bernama Pompi, mantan personel No Koes. 

Di tahun 1994, Didi Kempot akhirnya diajak rekaman album kompilasi dengan Batara Group dari Suriname. 

Sukses dengan Batara Group, akhirnya Didi Kempot memutuskanutnuk bersolo karir dengan merilis album pertamanya berjudul "Stasiun Balapan" pada tahun 1999.

Kembalinya Didi Kempot ke Indonesia ternyata membuat kariernya semakin populer. Hal itu dibuktikan dengan keluarnya lagu-lagu baru di awal 2000-an.

Nama Didi Kempot kembali meroket setelah mengeluarkan lagu Kalung Emas pada 2013 lalu.

Kemudian pada 2016, penyanyi asal Solo tersebut mengeluarkan lagu Suket Teki. Lagu tersebut juga mendapatkan apresiasi yang tinggi dari warga Indonesia.

Sekarang ini ia menjadi idola generasi milenial yang akrab dengan media sosial.

Sebagai penyanyi senior, Didi Kempot memperlakukan penggemar layaknya sahabat.

Dia bahkan tidak ragu mengajak penggemarnya bernyanyi bersama di atas panggung.

Dia juga sering memberikan motivasi kepada penggemarnya agar tidak menyerah untuk berkarya.

Kini, penyanyi kondang asal Solo, Jawa Tengah, itu mendapat gelar "The Godfather of Broken Heart" alias Bapak Patah Hati Nasional.

Julukan itu didaulat oleh kalangan muda kepada Didi Kempot karena kepiawaiannya membawa pendengar larut dalam emosi ketika mendengarkan lantunan lagunya.

Biografi Yan Vellia

Didi Kempot memiliki pasangan bernama Yan Vellia yang berprofesi sebagai penyanyi dangdut di Semarang.

Didi Kempot dan Yan Vellia menikah pada tahun 1997.

 Berikut Biografi Yan Vellia, penyanyi dangdut istri bintang campursari Didi Kempot

Didi Kempot dan Yan Vallia
Didi Kempot dan Yan Vallia (Tribunnews)

Yan Vellia mengawali karir di dunia tarik suara pada tahun 1980-an.

Ia juga sempat bergabung dengan grup Orkes Dangdut Ervana 89.

Orkes dangdut itu diketahui cukup populer di Solo, Jawa Tengah.

Yan tak jarang menjadi pasangan duet suaminya di atas panggung.

Menariknya, mereka juga sempat merilis lagu duet.

Lagu duet mereka diantaranya adalah Modal Dengkul dan Perawan Kalimantan.

Siapa sangka, Didi Kempot dan Yan Vellia ternyata memiliki perbedaan usia yang cukup jauh.

Keduanya diketahui terpaut usia 15 tahun.

Didi Kempot lahir pada 31 Desember 1966 dan kini telah berusia 53 tahun.

Sedangkan, Yan lahir pada 28 November 1981 dan kini berusia 38 tahun.

Didi Kempot memiliki penggemar yang sering disebut 'sobat ambyar'.

Para sobat ambyar biasa memanggil istri Didi Kempot dengan sebutan Bunda Yan Vellia.

Didi Kempot dan Yan Vellia memang jarang mengumbar kemesraan mereka di media sosial.

Meski begitu, rumah tangga mereka hampir tak pernah diterpa gosip miring.

Yan Vellia terkadang juga diundang di program televisi daerah untuk bernyanyi.

Selain itu, ia juga tak jarang mengunggah video klip lagu-lagunya ke kanal YouTube resminya

Biodata lengkap Didi Kempot

Nama: Didi Kempot

Nama lahir:  Dionisius Prasetyo

Nama lain:  Didi Prasetyo, Pakdhe Didi, Lord Didi

Agama: Islam

Lahir:  31 Desember 1966
Surakarta, Jawa Tengah, Indonesia

Meninggal: 5 Mei 2020 (umur 53)
Rumah Sakit Kasih Ibu,
Solo, Jawa Tengah.

Istri: Yan Vellia (menikah 1997)

Saudara:  Mamiek Prakoso (kakak)

Orang tua : Ranto Edi Gudel (ayah)
Umiyati Siti Nurjanah (ibu)

Diskografi

Stasiun Balapan (1999)
Plong (2000)
Ketaman Asmoro (2001)
Poko'e Melu (2002)
Cucak Rowo (2003)
Jambu Alas (2004)
Ono Opo (2005)

Penghargaan

AMI (Anugrah Musik Indonesia) Award
Penampil Solo/Duo/Grup Kontemporer (2002)
Album Keroncong Kontemporer (2002)
Karya Produksi Folk/Country/Balada Terbaik (2003)
Lagu Daerah (2010)
Karya Produksi Lagu Berbahasa Daerah Terbaik (2011)
Solo/Duo/Grup Dangdut Berbahasa Daerah Terbaik (2013)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved