Virus Corona di Tulungagung
Geger Kakek 72 Tahun Meninggal di Tulungagung, Tak Ada Warga Berani Mandikan Jenazah
Kematian Rochani (72) sempat menimbulkan keresahan warga di Kelurahan Bago, Tulungagung.
Penulis: David Yohanes | Editor: Zainuddin
SURYAMALANG.COM, TULUNGAGUNG - Kematian Rochani (72) sempat menimbulkan keresahan warga di Kelurahan Bago, Tulungagung.
Beredar kabar bahwa Rochani meninggal karena corona atau covid-19.
Padahal sebelumnya Rochani memiliki penyakit jantung, dan meninggal dunia dalam perawatan di rumah sakit.
Informasi hoaks itu menyebar lewat aplikasi WhatsApp (WA), dan menimbulkan ketakutan warga,
Seorang warga, Genot mengisahkan Rochani meninggal dalam perawatan wajar.
"Beliau dirawat di rumah sakit biasa, bukan ruang isolasi pasien Covid-19. Beliau sakit jantung, dan tidak ada gejala virus corona," terang Genot kepada SURYAMALANG.COM, Kamis (7/5/2020).
Rochani meninggal dunia pada Rabu (6/5/2020) pukul 17.00 WIB.
Pihak rumah sakit yang merawat Rochani juga mengeluarkan surat keterangan kematian.
Dalam surat itu disebutkan Rochani meninggal karena sakit jantung.
"Tapi saat jenazah tiba di rumah duka, tidak ada warga yang berani memandikan. Semua khawatir virus corona," sambung Genot.
Karena tidak ada yang berani memandikan, petugas dari RSUD Dr Iskak Tulungagung mengambil alih pemulasaraan jenazah.
Selanjutnya jenazah Rochani dimakamkan dengan prosedur yang wajar, bukan seperti jenazah pasien Covid-19.
Genot menduga kekhawatiran itu muncul karena cucu tiri Rochani dijemput petugas kesehatan dengan alat pelindung diri (APD) lengkap pada Rabu (6/5/2020) pukul 11.00 WIB.
Cucu tiri Rochani diketahui reaktif saat rapid test.
Namun Rochani dan cucu tirinya tidak pernah bertemu sama sekali.