Virus Corona di Tulungagung
Geger Kakek 72 Tahun Meninggal di Tulungagung, Tak Ada Warga Berani Mandikan Jenazah
Kematian Rochani (72) sempat menimbulkan keresahan warga di Kelurahan Bago, Tulungagung.
Penulis: David Yohanes | Editor: Zainuddin
"Mereka tidak tinggal satu rumah. Rumah beliau dan cucu tirinya terpisah tiga rumah, dan tidak bersandingan," tutur Genot.
Diketahui cucu tiri Rochani tinggal di pondok pesantren di Magetan.
Dia dipulangkan karena pandemi virus corona.
Saat dilakukan rapid test, hasilnya raktif sehingga dia langsung dijemput dan dikarantina.
Paur Humas Polres Tulungagung, Ipda Anwari berharap warga tidak mudah menyebarkan kabar bohong.
Apalagi di tengah pandemi virus corona seperti saat ini, sedikit berita bohong bisa memicu kepanikan warga.
"Penyebar berita bohong yang meresahkan masyarakat bisa dipidanakan," ujar Anwari.
Jika memang tidak paham kebenaran sebuah berita, tidak usah disebarkan.
Demikian juga jika menerima kabar itu dari orang lain, cukup berhenti pada diri sendiri, tidak usah diteruskan ke orang lain.
Setiap orang harus memegang prinsip saring sebelum sharing (membagikan).
"Bijaklah dalam menggunakan media sosial. Jangan sampai malah berakibat terjerat hukum," terang Anwari.