Virus Corona di Malang

UPDATE Virus Corona di Malang Jatim Batu Surabaya Hari Ini 8 Mei 2020 Positif 62 ODP 1148 PDP 397

UPDATE Virus Corona di Malang Jatim Batu Surabaya hari ini 8 Mei 2020 Positif 62 ODP 1148 PDP 397

Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Adrianus Adhi
Suryamalang.com/kolase instagram @pemkotbatu_official/@pemkotmalang/@kominfomalangkab
update virus corona di Malang 8 Mei 2020 

Warga bisa mengetahui atau melihat daftar orang yang berhak menerima bantuan sosial dampak dari wabah virus corona atau covid-19 di Surabaya.

Wakil Koordinator Hubungan Masyarakat Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Surabaya, M Fikser mengatakan warga bisa melihat data penerima bantuan melalui papan pengumuman di kantor kecamatan dan kelurahan masing-masing.

"Daftarnya sudah ditempelkan di kecamatan dan kelurahan," kata Fikser kepada SURYAMALANG.COM, Kamis (7/5/2020).

Ada berbagai jenis bantuan yang bisa diterima warga, baik dari pemerintah pusat, Pemprov Jatim, maupun Pemkot Surabaya.

Warga mengecek daftar nama penerima bantuan di kantor kecamatan/kelurahan di Surabaya.
Warga mengecek daftar nama penerima bantuan di kantor kecamatan/kelurahan di Surabaya. ()

Bantuan itu terdiri dari bantuan untuk MBR, dan bantuan kepada warga terdampak covid-19.

Menurut Fikser, pemasangan data itu sebagai bentuk keterbukaan informasi publik, dan sebagai bentuk pengawasan agar tidak terjadi penerima ganda berbagai jenis bantuan.

Sebab, data yang diverifikasi itu memuat data by name by address.

"Jadi, kami melibatkan masyarakat untuk pengecekan data," ucap Kadis Komunikasi dan Informatika Kota Surabaya itu.

Warga yang merasa berhak menerima namun namanya tidak tercantum dapat melaporkan kepada RW setempat.

Namun, hal itu hanya khusus untuk bantuan yang diberikan kepada warga terdampak.

Di antara kriterianya adalah kondisi ekonominya terpukul lantaran pandemi global ini.

Sedangkan untuk penerima bantuan kategori MBR, sebelumnya telah melalui proses pengecekan atau survei dengan variable khusus.

"Tujuannya adalah agar tidak ada lagi bantuan tidak tepat sasaran di kemudian hari," terangnya.

Sementara itu, Kabag Administrasi Pemerintahan dan Otonomi Daerah Surabaya, Kanti Budiarti menyebutkan RW/RT bakal memverifikasi ulang data yang sudah tertempel di kantor kelurahan itu.

Verifikasi ulang ini untuk mengecek kemungkinan warganya sudah ada yang berpindah alamat, meninggal, atau bahkan sudah tidak layak mendapat bantuan yang MBR.

"Jadi, sudah pasti bantuan tersebut tepat sasaran," kata Kanti.

2. Rencana Pemkab Malang Buka Wisata Baru Usai Corona Berakhir

Destinasi wisata Lembah Indah Malang siap dibuka oleh Pemkab Malang usai berakhirnya wabah virus corona.

Tempat wisata baru yang berada di lereng Gunung Kawi, Kecamatan Ngajum digadang-gadang jadi jujukan wisatawan menarik.

Udara sejuk khas pegunungan dengan dikeliling kebun sayur jadi daya tarik.

Bupati Malang, Muhammad Sanusi (tengah) saat meninjau wisata Lembah Indah Malang di Kecamatan Ngajum, Kamis (7/5/2020).
Bupati Malang, Muhammad Sanusi (tengah) saat meninjau wisata Lembah Indah Malang di Kecamatan Ngajum, Kamis (7/5/2020). (SURYAMALANG.COM/Mohammad Erwin)

Bupati Malang, Muhammad Sanusi memprediksi akan terjadi lonjakan kunjungan wisatawan akan terjadi usai pandemi Covid-19.

Sebagai persiapan, Sanusi mengaku tengah menyiapkan konsep wisata di Lembah Indah Malang.

Rencananya, wisata tersebut bakal diresmikan saat wabah corona berakhir.

”Lembah Indah Malang disiapkan guna wisata edukasi alam, terutama disektor pertanian. Usai pandemi kita akan mempromosikan wisata ini dan jadi destinasi wisata," tutur Sanusi saat mengunjungi Lembah Indah Malang, Kecamatan Ngajum, Kamis (7/5/2020).

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Malang, Made Arya Wedanthara menerangkan, pihaknya mengoptimalkan potensi wisata di Lembah Indah Dieng.

Fasilitas penunjang di lembah tersebut tampak sudah siap digunakan.

Wisatawan yang berkunjung nantinya bisa menikmati fasilitas penginapan dua lantai, gazebo, petik sayur, area hutan pinus dan lain sebagainya.

"Pasca virus corona, mungkin nanti bisa dibikinkan event pariwisata di Lembah Indah Malang, sudah layak ini untuk mendongkrak potensi wisata," kata Made.

Pria asal Bali itu menambahkan, area wisata yang cukup luas dan strategis bisa menjadi potensi mendongkrak pendapatan masyarakat sekitar.

Made optimisLembah Indah Malang bisa jadi wisata unggulan baru di wilayahnya

”Destinasi Lembah Indah Malang di Kecamatan Ngajum ini bisa jadi unggulan wisata baru,” ujar Made.

3. Tujuh Pasar di Surabaya Ditutup Karena Pedagang Terpapar Virus Corona

Wabah virus corona di Surabaya sejauh ini telah membuat Pemkot Surabaya memutuskan menutup 7 pasar dalam kurun waktu berbeda.

Terakhir, hari ini, Kamis (7/5/2020) Pasar Simo dan Pasar Simo Gunung ditutup oleh Pemkot Surabaya.

Akasan penutupan pasar-pasar di Surabaya itu sama, karena ada Sejumlah pedagang di tujuh pasar itu terpapar corona atau covid-19.

Ketujuh pasar yang dihentikan operasionalnya itu berturut-turut dalam waktu yang berbeda mulai dari Pasar Kapasan, Pusat Grosir Surabaya (PGS), Pasar Gresik PPI, Pasar Kupang Gunung, Pasar Jojoran I, Pasar Simo l, dan Pasar Simo Gunung.

Semua pasar itu dikelola BUMD Pemkot Surabaya, PD Pasar Surya.

Dua pasar terakhir itu mulai hari Kamis (7/5/2020) ini ditutup hingga 14 hari ke depan.

"Kalau di luar ada pasar ada pasar dadakan atau pasar tumpah seperti pedagang takjil dan yang lain. Tapi yang pasar tumpah ini bukan wewenang kami," kata Direktur Teknik dan Usaha PD Pasar Surya Muhibuddin.

Penutupan Pasar Simo Surabaya, Kamis (7/5/2020) dikarenakan adanya pedagang yang terpapar virus Covid 19.
Penutupan Pasar Simo Surabaya, Kamis (7/5/2020) dikarenakan adanya pedagang yang terpapar virus Covid 19. (SURYAMALANG.COM/Sugiharto)

Kamis ini, semua pedagang di dua pasar itu dilakukan Rapid test.

Langkah ini untuk menjaga dan melindungi pedagang dan pembeli.

Langkah ini diambil lantaran beberapa hari lalu ada pedagang terkonfirmasi covid-19 dan meninggal dunia.

Kepala Bagian Administrasi Perekonomian dan Usaha Daerah Pemkot Surabaya, Agus Hebi Djuniantoro mengatakan sebanyak 40 pedagang di-Rapid test.

Masing-masing 20 pedagang di Pasar Simo, 10 pedagang Pasar Simo Gunung, dan 10 pedagang tumpahan pasar.

“Saya dapat info dari Pak Camat bahwa pasar yang tumpah ini kemarin dirapid test ada satu yang positif. Kemudian ditindaklanjuti tes swab,” jelas Agus.

Sesuai protokol kesehatan, kedua pasar tersebut untuk sementara waktu harus dilakukan karantina wilayah dan isolasi mandiri selama 14 hari.

Terhitung mulai hari ini 7 Mei – 20 Mei 2020. Koordinasi dengan satuan petugas (satgas) terkait untuk dilakukan tracing.

“Mereka memang tidak boleh berkativitas di pasar. Pedagang boleh melayani pelanggan dengan online," jelas Agus.

Anggota Komisi A Fathur Rohman menyebut bahwa penutupan pasar itu memang berat bagi pedagang yang menggantungkan nafkah di sana.

Tapi ini demi memutus mata rantai penularan covid-19.

"Surabaya banyak pasar. Pasar-pasar yang belum terkena penyebaran corona harap dipastikan diatur jarak antar pedagang, Bermasker, dan wajib cuci tangan. Sosialiasi harus terus dilakukan," kata Fakhur.

 Inilah konsekuensi PSBB yang memang dilematis. Secara regulasi, kegiatan ekonomi seperti pasar dan juga kesehatan masih dipeebolehkan.

Kalau harus tutup, pemerintah secara keuangan juga berat jika menjamin biaya hidup mereka.

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved