Virus Corona di Malang
UPDATE Virus Corona di Malang Jawa Timur Hari Ini 9 Mei 2020: Total 1281 Pasien Positif Covid-19
Simak perkembangan UPDATE Virus Corona di Malang, Jawa Timur hingga hari ini Sabtu 9 Mei 2020.
Penulis: Frida Anjani | Editor: Adrianus Adhi
Rusunawa ASN sudah difungsikan sebagai Rumah Sakit Covid-19 di Kabupaten Malang. Pasien positif virus corona tidak perlu merogoh kocek ongkos perawatan alias gratis.
"Kami buatkan rumah sakit khusus Covid-19 isupaya para pasien yang tidak bisa karantina mandiri di rumah, dilakukan karantina di rusunawa. Biaya perawatan gratis," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malang, drg Arbani Mukti Wibowo ketika dikonfirmasi, Jumat (8/5/2020).
Arbani menambahkan, sudah ada 9 pasien Covid-19 yang pernah dirawat di Rusunawa ASN yang berlokasi di Block Office Kepanjen itu.
"Sudah dirawat kemarin empat orang, mereka sudah pulang. Datang lagi kemudian lima orang. Jadi total yang pernah dirawat sembilan orang," beber Arbani.
Pasien Covid-19 mendapatkan perawatan yang memadai selama karantina. Arbani menuturkan, fasilitas yang disedikan meliputi kamar tidur, ruang cuci, toilet dan makan selama tiga kali sehari.
Tenaga medis perawat yang disiagakan di rumah sakit khusu Covid-19 berjumlah enam orang. Sedangkan tenaga medis dokter berjumlah dua orang. Masing-masing terdiri dari satu orang dokter paru dan satu orang dokter penyakit dalam. Para dokter berasal dari RSUD Kanjuruhan.
"Makan tiga kali sehari, makan diantar di suatu ruangan khusus jadi mereka ambil sendiri," terang mantan Direktur RSUD Lawang itu.
Arbani menegaskan rumah sakit khusus Covid-19 diperuntukkan bagi pasien positif virus corona yang membutuhkan ruang isolasi mandiri.
"Sebenarnya rumah sakit khusus Covid-19 itu ini adalah untuk mengakomodir pasien-pasien yang kondisi umumnya bagus, tapi belum sampai negatif hasilnya," tegas Arbani.
Alasan Arbani menyarankan pasien Covid-19 menjalani karantina di Rusunawa ASN, agar rumah sakit umum tak terjadi penumpukan pasien.
"Pasien yang ilayani di rumah sakit adalah pasien pdp yang ada sakitnya dan butuh bantuan alat medis. Jadi untuk di rusunawa, kami hanya memberikan bantuan agar pasien bisa karantina mandiri," jelas Arbani. (Muhammad Erwin)
2. Komisi E DPRD Jatim Desak Pemkab Malang Segera Salurkan Bantuan Sosial Corona

Komisi E DPRD Jatim mendesak Pemkab Malang melakukan evaluasi sekaligus monitoring terhadap bantuan sosial bertajuk penanganan corona. Anggota Komisi E DPRD Jatim, Sri Untari Bisowarno, menerangkan pembagian di tingkat desa juga harus diperhatikan monitoring pelaksanaannya.
Ia meminta para kepala desa bijak dalam mengelola dana desa (DD) untuk penanggulangan wabah virus corona.
"Kami instruksikan agar DD bisa digunakan untuk produksi masker. Caranya bisa lewat pemberdayaan masyarakat UMKM di desa. Ini sebagai alternatif agar ekonomi di tingkat desa tetap bergeliat," ujar Untari saat kunjungi Pendapa Peringgitan Agung, Jumat (8/5/2020).
Untari menilai anggaran DD untuk menghidupkan kembali ekonomi lewat pemberdayaan UMKM, bisa membuat masyarakat tetap berpenghasilan.
Politisi PDIP itu mengungkapkan Kementrian Sosial RI juga turut menyerukan pemerintah daerah agar segera salurkan bantuan sosial.
"Bagi semua masyarakat yang terdampak Covid-19, serta kondisinya memang sudah nggak bisa makan, langsung kasih aja bantuan. Jangan bingung perkara data," ucap Untari. (Mohammad Erwin)