Kesehatan
Mengintip Kehidupan di Antartika yang Belum Tersentuh Virus Corona, Diklaim Tempat Teraman di Dunia
Mengintip Kehidupan di Antartika yang Belum Tersentuh Virus Corona, Diklaim Tempat Teraman di Dunia
"Saya mencoba mencari cara untuk menghibur diri sendiri dengan proyek-proyek pribadi," kata dia.
Selain itu, fakta bahwa dirinya terjebak di tempat yang dikelilingi oleh satwa liar yang luar biasa dan keindahan alam yang memikat juga turut berperan.
"Intinya adalah, Antartika sangat menakjubkan. Tidak sulit untuk membiasakan diri, dan berkembang di tempat indah ini," tutur dia.
Kebebasan yang lebih besar
Di sisi lain, Nelson mengatakan, ada rasa bersalah yang kuat karena berada begitu jauh dari orang-orang tersayang selama masa kritis ini.
"Kami di sini tahu, bahwa rasa bersalah ini tidak akan ada gunanya bagi siapa pun," ujar dia.
Sementara itu, Taylor mempertanyakan sebuah keistimewaan yang besar dalam komitmennya untuk menghabiskan 18 bulan meninggalkan kebiasaan dan terpisah dari keluarga dan teman-temannya.
"Saat mengetahui diri kita ada di situasi yang lebih memiliki kebebasan daripada jika kita memilih di rumah, fakta ini sulit untuk diproses," ungkap Taylor.
"Kehidupan dan pekerjaan di sini sangat erat kaitannya. Kita sangat beruntung dapat melanjutkan hidup dan pekerjaan kita," tambah Taylor.
Kehidupan setelah pandemi
Taylor akan pergi pada April 2021. Namun, ia harus melihat kondisi sebelum menguatkan rencana kepulangannya ke Inggirs.
"Mereka mengatakan, menghabiskan satu musim di Antartika mengubahmu. Tapi, saya tidak bisa berhenti bertanya-tanya, apakah dunia berubah lebih banyak saat ini daripada kita," kata dia.
Nelson juga mengungkapkan perasannya.
Ia dijadwalkan untuk pergi pada awal April, tetapi kemudian memperpanjang masa tinggalnya "hingga kru bantuan musim dingin tiba".
Ketika ia, Taylor, dan lainnya akhirnya kembali ke rumah, mereka akan disambut oleh dunia dengan cara yang berbeda, cara hidup baru yang mereka saksikan dari jauh.