UPDATE Virus Corona di Malang Hari Ini 17 Mei 2020: 32 Pasien Sembuh & 74,9 M Bantuan Pemprov Jatim

Berikut update virus corona di Malang hari ini 17 Mei 2020, 32 Pasien Sembuh & 74,9 M Bantuan Pemprov Jatim

Penulis: Ratih Fardiyah | Editor: Adrianus Adhi
Suryamalang.com/kolase instagram @pemkotbatu_official/@pemkotmalang/@kominfomalangkab/shutterstock
update virus corona di Malang 17 Mei 2020 

"Kami bagikan langsung dari rumah ke rumah (door to door). Untuk menghindari kerumunan banyak orang, dimana sesuai dengan physical distancing yang dianjurkan oleh pemerintah," tandasnya.

2. Bantuan APD dan Rapid Test Pemprov Jatim untuk RS Rujukan di Malang Sejauh Ini Capai Angka Rp 7,4 M

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menegaskan bahwa jauh sebelum penerapan PSBB kawasan Malang Raya, Pemprov Jatim sudah memberikan sejumlah bantuan untuk support alat kesehatan.

Tercatat bantuan Pemprov Jatim untuk Rumah Sakit Rujukan di kawasan Malang Raya sudah mencapai Rp 7,49 miliar.

Bantuan tersebut disebar dalam bentuk alat alat kesehatan bagi rumah sakit rujukan di Kabupaten Malang, Kota Malang dan juga Kota Batu.

“Kami juga sudah memberikan bantuan berbagai macam alkes untuk rumah sakit rujukan di Malang Raya, total Malang Raya mendapat support alkes mencapai Rp 7,49 miliar. Jenisnya ada hazmat, masker, google, dan juga rapid test,” tegas Khofifah, dalam jumpa pers di Bakorwil Malang, Sabtu (16/5/2020).

Ia menegaskan bahwa dukungan alkes ini sangat penting untuk mendukung proses kuratif penanganan pasien covid-19.

Sekaligus sebagai bentuk proteksi pada tenaga kesehatan yang merawat pasien covid-19.

Tidak hanya itu, Khofifah menegaskan bahwa yang kini juga digenjot adalah maksimalisasi untuk memperbanyak tes bagi masyarakat baik Malang Raya dan juga Jawa Timur.

Misalnya saat ini di Malang Raya sudah ada tiga titik laboratorium yang bisa melakukan PCR Test. Yaitu di RS Saiful Anwar, RS Universitas Brawijaya dan juga RS Lavalette.

3. Pemerintah Kabupaten Malang memutuskan untuk memborong sayur dari pedagang di Pasar Sayur Kecamatan Pakis.

Sebelumnya, aksi pedagang sayur yang membuang dagangan tidak laku ke sungai viral di media sosial.

“Sementara yang masih kami data ada 100 orang. Kami beli masing-masing Rp 100 ribu,” ujar Sanusi, Sabtu (16/5/2020).

Dia menjelaskan sayur yang dibeli dari pedagang digunakan untuk memasak di dapur umum milik Kostrad, Dinas Sosial maupun Kepanjen.

Selain itu, sayur tersebut juga dibagikan kepada masyarakat secara gratis.

“Sekarang sudah ada solusi untuk itu,” katanya.

Sanusi mengatakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur sudah bersepakat akan melonggarkan aturan PSBB di Surabaya khusus untuk tengkulak sayur.

Sebab sejak pandemi Covid-19, mayoritas tengkulak asal Surabaya mengurangi jadwal membeli sayur karena aturan perbatasan yang ketat dan sepinya pasar.

“Tengkulak yang tidak bisa mengambil untuk bahan pokok akan dilepas agar bisa mengambil sayur-sayur di Malang dan Batu,” tutup dia.

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved