Virus Corona di Malang

UPDATE Virus Corona di Malang Batu Surabaya Jatim Hari Ini 3 Juni 2020: Positif 136 ODP 1380 PDP 558

UPDATE Virus Corona di Malang Batu Surabaya Jatim hari ini 3 Juni 2020: Positif 136 ODP 1380 PDP 558

Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Adrianus Adhi
Suryamalang.com/kolase instagram @kominfomalangkab/@pemkotbatu_official/@pemkotmalang/Covid-19 Jatim-Surabaya/SHUTTERSTOCK
update virus corona di Malang 3 Juni 2020 

SURYAMALANG.COM, MALANG - Berikut update virus corona di Malang hari ini 3 Juni 2020 termasuk di Jawa Timur

Dari update virus corona di Malang hari ini, jumlah positif Covid-19 termasuk di Kabupaten Malang total 136 orang. 

Sementara, ODP di Kabupaten Malang dan Kota Malang 1380 dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) 558 orang.

Ilustrasi pasien Covid-19
Ilustrasi pasien Covid-19 (Kompas.com)

Di Kota Batu jumlah positif Covid-19 juga meningkat jadi 28 dengan jumlah orang sembuh 3 orang. 

Tidak berbeda dengan Surabaya, angka positif virus corona juga sangat tinggi total 2748 dari 300 orang yang dinyatakan sembuh. 

Agar lebih rinci, simak rangkuman update virus corona di Malang hari ini termasuk di Kabupaten Malang, Batu Surabaya dan Jawa Timur berikut ini:

- update virus corona di Malang hari ini 

Pasien Positif Covid-19 = 51 orang

Pasien Sembuh Covid-19 = 17 orang

Pasien Dirawat Covid-19 = 32 orang

Pasien Meninggal Dunia Covid-19 = 2 orang

ODP (Orang Dalam Pemantauan) = 913 orang

PDP (Pasien Dalam Pengawasan) = 257 orang 

- update virus corona di Kabupaten Malang

Pasien Positif Covid-19 = 85 orang

Pasien Sembuh Covid-19 = 28 orang

Pasien Dirawat Covid-19 = 10 orang

Isolasi di rumah = 22 orang 

Gedung observasi = 11 orang 

Pasien Meninggal Dunia Covid-19 = 14 orang

ODP (Orang Dalam Pengawasan) = 467 orang

PDP (Pasien Dalam Pengawasan) = 301 orang 

- update virus corona di Batu 

Pasien Positif Covid-19 = 28 orang

Pasien Sembuh Covid-19 = 3 orang

Pasien Dirawat Covid-19 = 7 orang

Isolasi di rumah = 16 orang 

Pasien Meninggal Dunia Covid-19 = 2 orang

ODP (Orang Dalam Pemantauan) = 300 orang

PDP (Pasien Dalam Pengawasan) = 69 orang 

- update virus corona di Surabaya 

Pasien Positif Covid-19 = 2748 orang

Pasien Sembuh Covid-19 = 300 orang

Pasien Dirawat Covid-19 = 2195 orang

Pasien Meninggal Dunia Covid-19 = 253 orang

ODP (Orang Dalam Pemantauan) = 3771 orang

PDP (Pasien Dalam Pengawasan) = 3083 orang 

- update virus corona di Jawa Timur 

Pasien Positif Covid-19 = 5132 orang

Pasien Sembuh Covid-19 = 799 orang

Pasien Dirawat Covid-19 = 3858 orang

Pasien Meninggal Dunia Covid-19 = 429 orang

ODP (Orang Dalam Pemantauan) = 24923 orang 

PDP (Pasien Dalam Pengawasan) = 6754 orang 

*Catatan: angka persebaran covid-19 di atas dapat berubah sewaktu-waktu.

Data di atas dikutip dari http://infocovid19.jatimprov.go.id dan https://lawancovid-19.surabaya.go.id/

Berikut update berita terkait corona di Malang, Batu, Surabaya dan Jawa Timur:

1. Tambahan 6 Orang Positif Corona di Kabupaten Malang 

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malang, drg Arbani Mukti Wibowo dan Suasana halaman depan RSUD Kanjuruhan
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malang, drg Arbani Mukti Wibowo dan Suasana halaman depan RSUD Kanjuruhan (SURYAMALANG.COM/Mohammad Erwin)

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang mengkonfirmasi ada penambahan pasien corona berjumlah enam orang. Tambahan tersebut berasal dari empat kecamatan di wilayah Malang Utara.

"Rinciannya yakni Kecamatan Lawang dan Kecamatan Karangploso masing-masing sebanyak dua kasus. Sedangkan Kecamatan Pakis dan Kecamatan Singosari ada penambahan masing-masing satu kasus," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malang, drg Arbani Mukti Wibowo ketika dikonfirmasi, Selasa (2/5/2020).

Alhasil, jumlah pasien terkonfirmasi corona sejauh ini berjumlah 83 orang, yang 41 pasien di antaranya masih dirawat, 28 pasien dinyatakan sembuh, dan 14 orang telah meninggal dunia.

"COVID-19 bukan hanya musibah tapi adalah berkah bagi kita semua," terang pria yang mengawali karier sebagai dokter gigi ini.

Arbani menganggap corona sebagai berkah karena dapat mengubah kebiasaan masyarakat tentang menjaga kesehatan.

"Karena masyarakat akan senantiasa mengingat pada perilaku hidup bersih, sehat dan menjaga diri," ujar mantan Direktur Utama RSUD Lawang itu.

Kebiasaan hidup sehat yang dimaksud Arbani adalah menerapkan protokol kesehatan pencegahan corona, eperti halnya memakai masker, cuci tangan, dan menjaga jarak.

"Akan timbul kebiasaan orang masuk kantor cuci tangan dulu. Dites suhu tubuhnya, temen-temennya tidak kontak berdekatan dan berjaga jarak," terang Arbani.

Transisi new normal diyakini Arbani dapat membuat masyarakat beradaptasi dengan kebiasaan yang baru.

"Sebisa mungkin akan menimbulkan kebiasaan membawa alat makan sendiri, perlengkapan ibadah sendiri," ucap Arbani.

Akses pintu masuk Kabupaten Malang sudah terbuka pasca berakhirnya PSBB Malang Raya.

Artinya, pendatang dari luar daerah bisa bebas memasuki wilayah seluas 33 kecamatan ini.

Arbani berpendapat, pencegahan utama ada dalam setiap masyarakat di desa. 

"Arus diikuti penguatan aparat di tingkat desa. Di situlah nanti cek poinnya. Mereka kalau ada pendatang baru, harus dilakukan kontrol kesehatan oleh RT-RW setempat," ungkap Arbani.

Masyarakat desa kata Arbani juga bisa berperan dalam mendisiplinkan warga sekitarnya. 

"Mereka juga akan jadi polisi bagi warganya yang tidak memakai masker. Mereka yang akan memberi tindakan represif," tandas pria berkacamata ini.

2. Pasien Positif Covid-19 Jatim Rata-rata usia 40-49 tahun

Orangtua mengajarkan pola hidup sehat untuk menghindarkan anak dari penularan corona atau covid-19.
Orangtua mengajarkan pola hidup sehat untuk menghindarkan anak dari penularan corona atau covid-19. (habibur rohman/suryamalang.com)

Usia anak di bawah lima tahun (Balita) adalah rentang umur yang paling sedikit terinfeksi Virus Corona (Covid-19) dibandingkan rentang usia yang lain.

Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jatim, Joni Wahyuhadi menyebutkan jumlah Balita yang terpapar Covid-19 berada di kisaran 1,75 persen dari total keseluruhan pasien Covid-19.

"Kalau kita lihat persentasenya itu memang kecil. Kira-kira 1,75 persen. Mungkin karena anak-anak di rumah saja," ujar Joni di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Senin (1/6/2020)

Joni juga menjelaskan untuk anak usia sekolah yakni 6-19 tahun, ada 5,94 persen yang terjangkit virus SARS CoV-2.

Hal ini tidak sesuai prediksi awal, karena menurut Joni berdasarkan aksioma awal disebutkan, anak-anak tidak akan terpapar Covid-19.

Namun ternyata pada perkembangannya di Indonesia ternyata mereka juga dapat tertular virus ini.

Sementara yang tertinggi berada pada rentang usia 40-49 tahun dimana persentasi tertular Virus Sars Cov-2 mencapai 23,18 persen.

Kemudian rentang usia 50-59 tahun dengan persentasi 21,67 persen.

Lalu usia lanjut 60 tahun ke atas 20,74 persen.

Rentang usia 30-39 tahun 15,74 persen, dan terakhir usia 20-29 tahun sebanyak 10,37 persen.

Dirut RSUD dr Soetomo ini mengungkapkan ada perbedaan pasien Covid-19 di Indonesia dan di luar negeri.

Jika di luar negeri kebanyakan pasien Covid-19 di atas usia 70 tahun, namun di Indonesia kebanyakan pasien Covid-19 berada di kisaran umur 40-49 tahun.

"Kemudian kalau dari data yang kita tabulasi, demografinya itu laki-laki lebih banyak dari perempuan. Laki-laki itu 54 persen, sedangkan perempuan hanya 46 persen," kata Joni.

3.  Memasuki New Normal Pendakian Gunung Semeru dan Bromo Belum Dibuka 

Area wisata Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) di wilayah Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang.
Area wisata Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) di wilayah Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang. (mohammad erwin)

Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) masih belum berencana membuka kembali kegiatan wisata meski pemerintah mulai menerapkan new normal atau kenormalan baru.

Pendakian Gunung Semeru dan Bromo masih ditutup sampai kini.

“Masih belum ada rencana itu. Kami masih menunggu keputusan dari Kementerian,” ucap Humas BB TNBTS, Syarif Hidayat, Selasa (2/6/2020).

Secara umum, kata Syarif, ekosistem di Bromo telah kembali setelah pendakian ditutup selama tiga bulan akibat pandemi Covid-19.

Sementara Semeru ditutup sejak September karena hutan seluas 131 hektar di gunung tersebut terbakar.

“Saat ini belum ada pemberitahuan dan petunjuk tentang pembukaan,” katanya.

Sebagai informasi, penutupan kawasan TNBTS untuk kegiatan wisata mengacu kepada surat edaran dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) tertanggal 15 Maret.

Selain itu, juga sesuai dengan edaran Bupati Probolinggo dan Lumajang tertanggal 16 Maret yang memerintahkan agar kawasan wisata di Kabupaten Probolinggo ditutup.

Kepala TNBTS pada waktu itu, John Kennedie mengatakan penutupan sementara ini akan terus dievaluasi dengan memperhatikan kebijakan dari Kementerian KLHK dan pemerintah daerah, “Masyarakat diminta tenang, tidak panik,” ucap John.

(Sofyan Arif Candra/Aminatus Sofa/Mohammad Erwin/Sarah Elnyora/SURYAMALANG.COM)

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved