Virus Corona di Malang

UPDATE Virus Corona di Malang Batu Surabaya Jatim Hari Ini 9 Juni 2020: Positif 171 ODP 1416 PDP 602

Update virus corona di Malang Batu Surabaya Jatim hari ini 9 Juni 2020: Positif 171 ODP 1416 PDP 602

Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Adrianus Adhi
Suryamalang.com/kolase istock
update virus corona di Malang 9 Juni 2020.jpg 

*Catatan: angka persebaran covid-19 di atas dapat berubah sewaktu-waktu.

Data di atas dikutip dari http://infocovid19.jatimprov.go.id dan https://lawancovid-19.surabaya.go.id/

- Berikut update berita terkait corona di Malang, Batu, Surabaya dan Jawa Timur:

1. Warga Desa di Kediri Ini Menolak Rapid Test

Warga memasang pagar untuk menutup jalan sebagai protes penolakan kegiatan rapid tes di Desa Kedak, Kecamatan Semen, Kabupaten Kediri, Senin (8/6/2020).
Warga memasang pagar untuk menutup jalan sebagai protes penolakan kegiatan rapid tes di Desa Kedak, Kecamatan Semen, Kabupaten Kediri, Senin (8/6/2020). (SURYAMALANG.COM/Didik Mashudi)

Sejumlah warga Desa Kedak, Kecamatan Semen, Kabupaten Kediri sempat menolak kegiatan rapid tes yang dilakukan petugas UPTD Puskesmas Semen, Senin (8/6/2020).

Warga menolak kegiatan itu dengan cara memasang pagar yang menutup jalan masuk.

Selain itu juga menggelar sejumlah poster yang ditempelkan di pagar. Salah satunya bertuliskan, "Jangan Bunuh Kami dengan Wabah Corona".

Aksi warga yang berlangsung di tengah pandemi Covid 19 membuat Kapolres Kediri Kota, AKBP Miko Indrayana harus turun langsung menemui warga yang menggelar aksi.

Mengingat Desa Kedak merupakan salah satu klaster penularan Covid 19 terbanyak di Kabupaten Kediri.

Dari data yang ada di Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid 19 terdapat 27 kasus terkonfirmasi positif Covid 19 yang dialami warga desa.

Jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid 19 di Desa Kedak merupakan klaster paling banyak penderitanya. 
Klaster bermula dari klaster pabrik rokok Tulungagung kemudian terjadi transmisi lokal karena warga mengabaikan protokol kesehatan.

Kapolres Kediri Kota AKBP Miko Indrayana kepada awak media menjelaskan, setelah menemui warga mendapatkan penjelasan salah satu aspirasinya supaya ada pos penjagaan petugas gabungan selama 24 jam.

"Kami akan membangun posko penanganan Covid 19 untuk Desa Kedak. Nanti ada 4 pilar yang akan mengisi dari polsek, koramil, kecamatan dan warga," jelasnya.

Sementara terkait siapa saja warga yang akan dirapid tes akan ditentukan bersama, karena warga sudah melakukan isolasi mandiri selama dua minggu.

"Nanti warga bersama aparat yang akan memberikan penilaian apakah yang bersangkutan memiliki gangguan kesehatan apa tidak," jelasnya.

Dijelaskan Kapolres, kasus terkonfirmasi positif Covid 19 di Desa Kedak bermula dari klaster pabrik rokok Tulungagung.

Warga yang positif juga sudah dirawat dan isolasi di sekolah. "Warga lainnya ada yang isolasi mandiri di rumahnya," jelasnya.

Sedangkan pelaksanaan rapid tes sendiri tetap dilaksanakan terhadap warga yang sakit.

Namun yang menjalani rapid tes ditentukan oleh tim dari Dinas Kesehatan dan Muspika Kecamatan Semen bersama warga.

Sementara bantuan sosial yang sempat dipertanyakan sejumlah warga setelah dikonfirmasi langsung kepada warga juga telah berjalan dan diterima masyarakat terdampak.

2.  Pasien Sembuh Covid-19 di Jawa Timur Meningkat 25, 24%

Salah seorang pasien yang sembuh dan dipulangkan setelah sempat menjalani perawatan di Asrama haji Sukolilo Surabaya, Kamis (4/6/2020)
Salah seorang pasien yang sembuh dan dipulangkan setelah sempat menjalani perawatan di Asrama haji Sukolilo Surabaya, Kamis (4/6/2020) (TribunJatim/Yusron Naufal Putra)

Jawa Timur terus mencatatkan tren positif pasien sembuh dari virus corona yang semakin tinggi. 

Data terbaru prosentase kesembuhan pasien Covid-19 tercatat 25, 24 % dari sebelumnya adalah 20%. 

Peningkatan persentase ini menunjukkan bahwa semakin banyak pasien yang sembuh dari Covid-19 dibandingkan jumlah pasien yang meninggal. 

Melansir dari artikel infocovid19.jatimprov.go.id Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menyampaikan kabar baik terkait kesembuhan pasien Corona Virus Disease (Covid) 19 di Jawa Timur yang kini tercatat sebanyak 1.499 orang.

Jumlah pasien Covid 19 yang sembuh itu mencapai 25,24 persen dibanding jumlah total pasien yang terkonfirmasi positif.

"Hari ini ada tambahan pasien yang terkonfirmasi sembuh sebanyak 90 orang sehingga total sekarang yang sembuh 1.499 orang. Jika dipersentasekan, tingkat kesembuhan di Jawa Timur sudah tercatat 25,24 persen," kata Khofifah

Gubernur menjelaskan, tingginya jumlah pasien yamg sembuh itu sebagai bagian dari komitmen, profesionaliseme dan dedikasi yang kuat dari tenaga medik dan paramedik.

"Alhamdulilah, tak henti-hentinya kami sampaikan terima kasih atas seluruh dedikasi, loyalitas, pengorbanan, kerja keras para

tenaga kesehatan medis dan semua tim. Mereka telah memberikan layanan kesehatan bagi pasien Covid-19 secara komprehensif," ujarnya. 

Untuk tambahan positif Covid-19 baru, kata dia, hari ini tercatat 105 orang.

Sehingga, total ada 5.940 orang yang positif. kemudian untuk kabar duka, terkonfirmasi pula yang meninggal 19 orang.

Artinya, saat ini total pasien yang meninggal ada 502 orang atau sebesar 8,45 persen dari total pasien positif. 

Ia menambahkan, yang menjadi perhatian dan kewaspadaan yang perku ditingkatkan adalah pada OTG (orang tanpa gejala). Hingga hari ini, yang masih tercatat 20.489 orang masuk kategori OTG.

"OTG ini kemungkinan berpotensi konfirmasi positif 35 persen. Mereka tanpa gejala, Jumlahnya makin meningkat. Maka kehati-hatian dan kewaspadaan perlu ditingkatkan.

Kalau keluar pakai masker, jaga jarak aman, dan membiasakan pola hidup bersih dan sehat," pungkasnya

3. Pesan Risma saat PSBB Surabaya Berakhir

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini atau Bu Risma saat menyampaikan pesan bagi warga kota Surabayasetelah PSBB Surabaya berakhir, Senin (8/6/2020)
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini atau Bu Risma saat menyampaikan pesan bagi warga kota Surabayasetelah PSBB Surabaya berakhir, Senin (8/6/2020) (TribunJatim/Yusron Naufal Putra)

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menyampaikan pesan khusus bagi warganya terkait berakhirnya masa PSBB.

Bu Risma  meminta warganya untuk tetap disiplin agar wabah virus corona ini dapat segera berakhir.

 Masa PSBB Di Surabaya yang tak lagi diperpanjang bukan berarti warga dapat bebas tanpa memperhatikan protokol kesehatan.

"Kita harus jaga protokol dengan disiplin," kata Risma, Senin (8/6/2020).

Menurut Risma, keputusan tidak memperpanjang PSBB di Surabaya saat rapat bersama merupakan sebuah kepercayaan yang harus dijaga.

Risma meminta warganya, untuk menjaga betul kepercayaan dari Forpimda Jatim tersebut.

"Kita harus jaga kepercayaan itu, kita harus jaga semuanya, kita tidak boleh sembrono karena yang bisa jaga diri kita itu kita, bukan orang lain," tambah Risma.

Apalagi, kata Risma, sebelumnya memang banyak warga yang menyampaikan untuk tetap berkehidupan normal dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.

Hal itu harus dilakukan saat ini, lantaran kepercayaan itu telah diberikan kepada warga. Kedisiplinan diri harus dilakukan oleh masing-masing pribadi.

Pasalnya, kedisiplinan itu tetap menjadi kunci lantaran memang situasi pandemi ini memang belum selesai.

Risma mengatakan, dengan tidak adanya PSBB bukan berarti bebas lepas.

"Kalau kemarin sudah disiplin, misalkan sudah cuci tangan, pakai masker, jaga jarak, kita harus lebih disiplin lagi," terang Risma.

Sebelumnya, setelah rapat panjang terkait kelanjutan pemberlakuan PSBB Surabaya Raya, akhirnya tiga kepala daerah Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo dan juga Kabupaten Gresik, menyepakati PSBB tidak diperpanjang.

PSBB tidak diperpanjang dan akan dilanjutkan dengan masuk masa transisi menuju new normal. Masa transisi Surabaya Raya diputuskan akan diberlakukan selama 14 hari.

Malam ini dan besok tiga Pemda Surabaya Raya akan menyusun aturan Perbup dan Perwali yang akan menjadi dasar untuk penerapan transisi menuju new normal di kawasan Surabaya Raya.

“Tadi ibu gubernur dan Forkopimda Jawa Timur sudah rapat dan sebelumnya kemarin malam kita juga sudah diskusikan teknis untuk menyusun aturan yang menjadi dasar pengambilan keputusan apakah PSBB apakah akan dilanjut atau tidak.

Namun yang jelas dalam Pergub tentang perpanjangan PSBB terakhir, dituliskan bahwa PSBB dilakukan hingga 8 Juni 2020, maka artinya per hari ini PSBB sudah selesai,” kata Sekdaprov Jatim Heru Tjahjono, Senin (8/6/2020).

(Didik Mashudi/Yusron Naufal Putra/Sarah Elnyora/SURYAMALANG.COM)

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved