Virus Corona di Malang
Penerimaan Mahasiswa Baru di Kota Malang Harus Secara Daring, Arahan Wali Kota Saat Pandemi Covid-19
Sistem penerimaan mahasiswa baru bisa dilakukan melalui daring dengan tidak mendatangkan mahasiswa baru ke Kota Malang.
Penulis: Mochammad Rifky Edgar Hidayatullah | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM, MALANG - Wali Kota Malang, Sutiaji menyarankan agar proses penerimaan mahasiswa baru di perguruan tinggi di Kota Malang harus menggunakan sistem daring.
Arahan bagi kampus untuk menjalankan proses penerimaan mahasiswa baru secara daring ini tak lepas dari kondisi pandemi Covid-19 yang belum reda.
Hal tersebut disampaikan oleh Sutiaji dalam Rakor bersama rektor dan akademisi Perguruan Tinggi Negeri(PTN) dan Perguruan Tinggi Swasta(PTS) Kota Malang di ruang sidang Balai kota Malang, Kamis (11/6/2020).
"Saya merekomendasikan atau menyarankan daring atau dengan portofolio karena kita sedang darurat Covid-19," ucapnya dalam rilis yang diterima SURYAMALANG.COM.
Dia menyampaikan, kegiatan seleksi penerimaan mahasiswa baru merupakan hal yang penting untuk dilakukan.
Di mana para perguruan tinggi berusaha untuk mendapatkan calon mahasiswa baru yang berkualitas dan memiliki kompetensi dasar yang baik sesuai dengan standar yang ditetapkan.
Maka dari itu, pihaknya memerlukan beberapa pertimbangan dalam penerimaan mahasiswa baru tersebut.
Salah satunya ialah mengarah kepada data terkini Covid-19 di Kota Malang yang kian hari terus meningkat.
Di mana, Sutiaji menyampaikan, bahwa kondisi Kota Malang saat ini masih belum aman.
Dikarenakan meningkatknya jumlah pasien yang mengarah kepada Covid-19.
"Kondisi new normal ini memang tidak ideal seperti pada tahun-tahun sebelum pandemi Covid-19. Jadi perlu adanya perhatian khusus," ucapnya.
Sementara itu, Ketua Tim Pertimbangan Percepatan Pembangunan Daerah Kota Malang, Prof. M. Bisri turut berkomentar terkait dengan dalam penerimaan mahasiswa baru dalam kondisi pandemi ini sifatnya darurat.
Menurutnya, sistem penerimaan mahasiswa baru bisa dilakukan melalui daring dengan tidak mendatangkan mahasiswa baru ke Kota Malang.
"Memang penerimaan mahasiswa baru itu kalo SNMPTN di kelola pusat Jakarta, SBMPTN sifatnya juga dikelola pusat oleh karena itu menghimbau saja dari sini. Atas dasar dari rapat ini, dihimbau pelaksanaannya tidak mendatangkan calon mahasiswa," ucapnya.
Senada dengan Prof Bisri, Perwakilan APTISI (Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia), Prof. Dyah Sawitri menyampaikan, bahwa PTS telah mempunyai konsep yang sama dengan Pemkot Malang.
Dan APTISI juga berkomitmen tidak merugikan masyarakat Kota Malang saat penerimaan mahasiswa baru nanti.
"Untuk rekruitmen mahasiswa baru ada tata cara sendiri di masing-masing kampus, salah satunya adalah online," ucap perempuan yang juga menjabat Rektor Universitas Gajayana Malang.