Virus Corona di Malang
UPDATE Virus Corona di Malang Batu Surabaya Jatim, Selasa 16 Juni 2020: Positif 230 Sembuh 81 orang
Berikut update virus corona di Malang Batu Surabaya dan Jawa Timur, Selasa 16 Juni 2020: Positif 230 Sembuh 81 orang
Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Adrianus Adhi
*Catatan: angka persebaran covid-19 di atas dapat berubah sewaktu-waktu.
Data di atas dikutip dari http://infocovid19.jatimprov.go.id dan https://lawancovid-19.surabaya.go.id/
- Berikut update berita terkait corona di Malang, Batu, Surabaya dan Jawa Timur:
1. Dokter di Sampang Gugur, Istrinya Juga Terkonfirmasi Positif Covid-19

Kabar duka menyelimuti tenaga medis yang ada di Kabupaten Sampang, Madura, Senin (15/6/2020).
Seorang orang dokter, dr Deni Fitriyanto (34) asal Kecamatan Kedungdung Kabupaten Sampang meninggal dunia,Senin (15/6/2020).
Pria yang bertugas di Puskesmas Tambelangan itu menghembuskan nafas terakhir Senin pagi di Rumah Sakit Unair Surabaya setelah terjangkit covid-19 atau sebagai pasien confrim.
Plt Kepala Dinas Kesehatan Sampang, Agus Mulyadi mengatakan, Almarhum dr Deni diketahui terjangkit virus corona setelah melakukan pemeriksaan secara mandiri bersama istrinya di salah satu Rumah Sakit Kabupaten Pamekasan pada 10 Juni 2020.
Kemudian pada 13 Juni 2020 melakukan perawatan di Rumah Sakit Unair Surabaya.
"Setelah menjalankan perawatan dua hari, pada Senin pagi almarhum meninggal sehingga, dipulangkan ke tempat tinggalnya untuk dimakamkan sesuai protokol kesehatan covid-19," ujarnya kepada TribunMadura.com (Grup SURYAMALANG.COM).
Agus Mulyadi menuturkan, selesai melakukan pemeriksaan di RS Pamekasan, istrinya berinisial E (32) sebagai dokter di Puskesmas Robetal juga terkonfirmasi positif covid-19.
Sehingga langsung dilakukan isolasi di RSUD dr. Mohammad Zyn Sampang.
"Tapi hari ini diberangkatkan ke salah satu RS di Surabaya," terangnya.
Dijelaskan, Almarhum dr. Deni bersama istrinya dimungkinkan klaster dari kedua orang tuanya yang sebelumnya meninggal dengan status Pasien Dalam Pengawasan (PDP) berat.
Sebab, di tempat tinggalnya rumah Dr Deni beserta orang tuanya berdempetan.
"Kedua orang tua Almarhum meninggal pekan lalu," ucap Agus Mulyadi.
Mengalami hal ini, dirinya mewakili tenaga medis di Sampang mengucapkan bela sungkawa yang terdalam terhadap almarhum.
Semoga seluruh keluarga Almarhum dr. Deni diberikan ketabahan serta rasa ikhlas yang dalam.
"Semoga kejadian ini cukup berakhir disini, jangan sampai ada tenaga medis yang lain," pungkasnya.
2. Gresik dan Sidoarjo Beri Sanksi di Masa Transisi New Normal
Pemerintah daerah di Surabaya Raya mempunyai kebijakan berbeda dalam menyambut transisi new normal life atau tatanan hidup baru.
Pemerintah Kabupaten Sidoarjo dan Gresik tegas memberlakukan denda jika ada oknum yang melanggar poin-poin pada Perbup.
Sedangkan Pemerintah Kota Surabaya lebih ke sanksi teguran dan sanksi administratif.
Ketika dikonfirmasi, Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jatim, Heru Tjahjono mengatakan Pemprov Jatim tidak bisa melakukan intervensi terlalu dalam terkait sanksi yang diberlakukan masing-masing pemerintah daerah.
Menurutnya Pemprov mempunyai tugas untuk melakukan mediasi.
"Kebijakan ada di daerah masing-masing. Pemerintah provinsi bertugas melakukan mediasi dalam menentukan langkah setelah PSBB. Pemkab Gresik, Sidoarjo, dan Pemkot Surabaya punya Perbup dan Perwali," kata Heru, Senin (15/6/2020).
Heru melihat bisa saja walaupun tidak memberlakukan denda, Pemkot Surabaya memilih untuk melakukan sosialisasi yang masif.
Selain itu ada pertimbangan pemerintah daerah dengan melihat situasi dan kondisi di masing-masing daerah.
"Ibu Gubernur (Khofifah Indar Parawansa) sebagai wakil pemerintah pusat di daerah besok akan melakukan evaluasi bersama terkait masa transisi diketiga daerah," pungkasnya.
3. Rincian Kasus Positif Covid-19 di Jatim
Jumlah kasus baru positif covid-19 di Jatim hampir menyentuh angka 300 dalam sehari
Per hari Senin (15/6/2020), terdapat penambahan jumlah kasus terkonfirmasi positif covid-19 Jatim sebanyak 292 orang.
Angka penambahan kasus tersebut terbanyak tetap dari Kota Surabaya sebanyak 105 orang, kemudian disusul dari Kabupaten Tulungagung sebanyak 41 orang.
Dari Kabupaten Gresik sebanyak 38 orang, dari Kabupaten Pasuruan sebanyak 29 orang, dan dari Kabupaten Sidoarjo sebanyak 27 orang.
Lalu dari Kabupaten Lumajang sebanyak 1 orang, dari Kabupaten Pamekasan sebanyak 1 orang, dari Kota Pasuruan sebanyak 1 orang, dari Kabupaten Lamongan 3 orang, 1 dari Kabupaten Madiun, 11 dari Kabupaten Bangkalan, 1 dari Kabupaten Pacitan, 7 dari Kabupaten Bojonegoro, 9 dari Kabupaten Mojokerto, 3 dari Kabupaten Jember, 2 dari Kota Malang dan 12 orang dari Kabupaten Jombang.
Dengan penambahan sebanyak 292 orang yang positif covid-19 hari ini, maka secara kumulatif di Jatim angka penularan covid-19 tembus 8.053 orang.
Yang saat ini sedang dalam perawatan ada sebanyak 61,7 persen.
“Sedangkan untuk penambahan yang sembuh per hari ini ada sebanyak 71 orang, terbanyak dari Surabaya sebanyak 31 orang, 3 dari Kab Kediri, 26 dari Sidoarjo, 1 dari Trenggalek, 1 dari Kabupaten Madiun, 1 dari Kota Mojokerto, dan 2 dari Bangkalan. Lalu juga dari Pacitan sebanyak tiga orang dan 2 dari Bojonegoro dan satu dari Tulungagung,” kata Joni Wahyuhadi, Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jatim, dalam jumpa pers di Gedung Negara Grahadi, malam.
Dengan begitu jumlah pasien covid-19 Jatim yang sudah sembuh mencapai 2.317 orang atau jika dipersentase jumlahnya 28,77 persen.
Selain itu dari kasus positif covid-19 yang meninggal hari ini ada tambahan sebanyak 21 orang.
Sebelas di antaranya dari Kota Surabaya, 2 dari Kabuoaten Pasuruan, 1 dari Kota Pasuruan, 2 dari Kabupaten Sidoarjo, 1 dari Gresik dan 4 dari Bangkalan.
Dengan penambahan 21 orang pasien covid-19 yang meninggal dunia hari ini maka total pasien yang sudah meninggal dunia karena covid-19 mencapai 638 orang atau 7,92 persen.
“Attack rate kita masih tinggi, terutama di Surabaya di mana attack ratenya di angka 133,8 atau di antara 100.000 orang penduduk yang positif ada 134 orang. Maka ini harus menjadi kewaspadaan bersama, terus tegakkan protokol kesehatan sebagai perlindungan diri,” pungkas Joni.
(Hanggara Pratama/Sofyan Arif Candra/Fatimatuz Zahro/Sarah Elnyora/SURYAMALANG.COM)